kricom.id – Cara membuat bootable flashdisk pada dasarnya sangat mudah. Namun, tidak banyak orang yang tahu caranya.
USB yang dapat di-boot adalah flash drive USB yang berisi citra ISO dari sistem operasi. Sedangkan gambar ISO adalah file terkompresi yang berisi semua informasi pada disk optik, atau seperti yang dapat Anda temukan di CD/DVD. Ini nantinya akan bertindak sebagai disk instalasi Windows.
Saat ini, banyak laptop atau komputer yang tidak lagi menggunakan DVD drive, jadi jika Anda ingin menginstal ulang, Anda memerlukan flash drive yang dapat di-boot.
Dikutip dari ppklkemenkop.id Biasanya, ketika Anda menyalakan komputer, BIOS akan membaca sistem operasi melalui hard drive yang diinstal, dan tentu saja Windows yang diinstal. Anda dapat mengubah perintah BIOS untuk membaca flash drive USB yang dapat di-boot untuk menginstal Windows.
Ketika Anda ingin menginstal Windows di PC atau komputer yang tidak memiliki DVD drive, Anda perlu mempersiapkan beberapa hal, yaitu:
- Flash disk
- File ISO Windows
- Program khusus untuk mengubah flash menjadi driver Windows. Anda dapat menggunakan Rufus, AnyBurn, atau alat pengunduhan USB/DVD Windows. Jika tidak, Anda juga dapat menggunakan DiskPart di Windows.
Saat ini, Digital Life telah menguraikan beberapa cara untuk membuat flash drive yang dapat di-boot.
Cara Membuat Bootable Flashdisk untuk Install Windows
Langkah 1, Siapkan USB flash drive dan unduh file ISO
Anda perlu menyiapkan USB flash drive. Gunakan flashdisk dengan kapasitas minimal 4 GB. Selain itu, gunakan flashdisk yang memiliki kecepatan baca data tinggi. Harganya biasanya lebih mahal dari flashdisk biasa.
File ISO adalah file penting jika Anda ingin menginstal Windows. ISO Windows adalah penginstal, jadi Anda tidak akan dapat menginstalnya jika Anda tidak memiliki file ISO. Ini adalah file yang akan Anda gunakan untuk menginstal Windows nanti, dan harus ada di flash drive.
Anda bisa mendapatkan file ISO melalui situs web resmi Microsoft atau mencarinya di situs web terbuka. Setiap versi Windows memiliki file ISO yang berbeda, baik itu Windows 10, Windows 8 atau Windows 7.
Setelah Anda berhasil mendapatkannya, Anda dapat membuat USB flash drive yang dapat di-boot. Langkah 2, buat flash drive USB yang dapat di-boot
Pada titik ini, Anda dapat memasukkan file ISO ke USB. Dengan cara ini, memori flash nantinya akan menjadi driver instalasi Windows.
Namun, cara memindahkannya pun tidak sembarangan. Ada banyak cara untuk melakukan ini.
Metode 2, Menggunakan Alat Unduhan USB/DVD Windows
Windows USB/DVD Download Tool adalah aplikasi yang mirip dengan Rufus dan AnyBurn, tetapi perangkat lunak ini secara resmi dimiliki oleh Microsoft. Melalui aplikasi ini, Anda dapat membuat USB yang dapat di-boot.
- Instal dan buka Windows USB/DVD Download Tool. Anda dapat mengunduhnya melalui tautan ini.
- Colokkan USB yang akan dapat di-boot.
- Klik “Browse” di kolom file sumber: lalu masukkan file ISO yang Anda unduh. Kemudian klik Berikutnya. Pastikan untuk menyertakan file ISO yang sesuai untuk menginstal Windows 7, 8 atau 10.
- Di bagian berikutnya, klik Perangkat USB.
- Kemudian pilih drive USB yang akan di-boot. Jika berlaku, klik Mulai.
- Tunggu beberapa saat hingga proses selesai.
- Setelah selesai flash akan terlihat seperti gambar dibawah ini.
Metode 3, menggunakan Rufus
Rufus sering digunakan oleh teknisi IT untuk membuat USB flash drive yang dapat di-boot. Cara membuatnya sangat mudah, yaitu sebagai berikut.
- Instal dan jalankan Rufus. Anda dapat mengunduhnya dari situs web resmi Rufus atau dari tautan https://kuliahpendidikan.com.
- Masukkan USB flash drive yang akan dapat di-boot.
- Di bidang Perangkat, pilih USB yang ingin Anda gunakan.
- Di bagian Boot Selections, ubah opsi Disk atau ISO Image. Kemudian klik pilih dan masukkan file ISO yang ingin Anda instal. Pastikan Anda tidak memasukkan file ISO yang salah.
Perlu Anda ketahui bahwa pada seri Rufus terbaru, Anda dapat mengunduh ISO dengan mengklik menu unduh dan kemudian memilih sistem operasi. Sedangkan di Seri 2 ada tanda floppy. Anda dapat mengklik ikon untuk memasukkan file ISO.
- Dalam opsi format, beri volume nama opsional. Kemudian pastikan sistem file NTFS dan ukuran cluster diatur ke default.
- Setelah itu, klik start untuk memulai proses.
- Jika sudah selesai dan tidak ada masalah, Anda dapat melanjutkan ke langkah 3.