SMKN 15 Jakarta Selatan menjalani kegiatan belajar mandiri terbatas hari ini di tengah pandemi virus corona (COVID-19). Dalam pengajaran tatap muka, guru menggunakan durasi belajar siswa untuk berlatih.
, saya ajar teori lewat Google Meeting, sekarang tinggal soal latihan. Jadi efisiensi waktu,” ujar guru dari Office Otomasi dan Tata Kelola (OTKP), Dita Arlita, dalam pertemuan di SMKN 15 Jakarta, Jakarta Selatan, Rabu (7 April 2021).
Baca juga:
Isnawa Adji ingin siswa tidak berjalan berhadap-hadapan sepulang sekolah
Dita mengatakan setiap kelas dibagi menjadi dua unit belajar pribadi. Durasi setiap kelas hanya sekitar 2 jam.
“Jadi hari ini hanya ada satu kelas di jurusan OTKP, dibagi dua. 1-18 (urutan kehadiran) di (kelas) berikutnya, 19-36 di sini, jadi mereka akan bergiliran. Dua jam – dua jam .(Setelah itu) mereka beralih sesi kedua,” jelasnya.
Dita mengungkapkan, siswa kali ini sangat antusias mengikuti kelas tatap muka.
Hal ini karena ia sering menerima keluhan dari murid-muridnya karena pilihan pembelajaran online-nya terbatas.
“Makanya masalah mereka ada di infrastruktur. Sehingga ketika diundang, mereka sangat senang dan langsung berlatih. Masalahnya, tidak semua mahasiswa memiliki laptop,” ujarnya.
Baca juga:
Cerita dari siswa di Jakarta Selatan memulai sekolah kelas
Selain itu, Dita mengaku belum mendapatkan vaksin COVID-19
karena sedang hamil 7 bulan. Namun, ia meyakini kondisi tubuhnya sehat, sehingga memungkinkan untuk mengajar tatap muka di sekolah.
“Saya tidak divaksin karena saya hamil, tetapi sebelumnya saya berbicara dengan dokter tentang apakah saya bisa masuk ke negara itu atau tidak. Alhamdulillah kondisi saya sehat dan kuat,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur SMKN 15 Jakarta Prihatin Gendra Priyadi memastikan pembelajaran personal ini berdasarkan persetujuan orang tua siswa. Meski tak memungkiri, masih ada orang tua yang tidak mengizinkan anaknya bersekolah di kelas.
“Ada 92,8 persen yang akan setuju, jadi sebenarnya ada yang tidak, karena memang ada kondisi di keluarganya yang dia khawatirkan, atau mungkin keluarganya kemarin terekspos, jadi mereka tidak mengizinkannya,” kata Prihatin. .
Baca juga:
Pada hari pertama kehadiran di SMK 15 Jakarta, jumlah siswa di kelas dibagi dua
Selain itu, Prihatin mengatakan sekitar 114 siswa menghadiri kelas setiap hari di sekolahnya. Dikhawatirkan biaya tatap muka hanya untuk kelas X dan XII. Kelas berlangsung dari pukul 07.00 hingga 11.00 WIB.
“Ada 114 orang yang menghadiri pertemuan tatap muka per hari karena ada juga siswa ujian XII, tetapi yang mendapatkannya adalah siswa (kelas) X karena mereka telah bahagia selama setahun tetapi tidak pernah ke SMKN 15. Mereka juga berbicara sering tapi tidak pernah ketemu. Untuk kelas XII ada 10 dan 9 (kapasitas per kelas),” ujarnya.
SMKN 15 Jakarta diuji untuk belajar tatap muka, baca di halaman berikutnya.
Lihat Juga :
gb whatsapp
gb whatsapp
gb whatsapp
gb whatsapp