KRIMINALITAS.COM, Jakarta - Penetapan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI diapresiasi sejumlah pihak, terutama DPRD DKI yang ?merupakan mitra kerja pemerintah.
Wakil Ketua DPRD DKI, Abraham Lunggana (Lulung) menilai, kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah hal yang positif, karena selama ini dia kerap menggunakan cara-cara mirip komunis.
Dia mencontohkan penggusuran Kalijodo, Kampung Akuarium, dan Kampung Pulo yang menggunakan aparat negara.
"Ini kalau saya bilang, ini sudah cara-cara komunis yang dilakukan saudara Basuki Tjahaja Purnama," kata Lulung kepada Kriminalitas.com di Jakarta, Senin (8/5/2017).
Menurut Lulung, selama Ahok menggusur dia selalu menggunakan TNI/Polri yang notabene pengayom masyarakat.
"Ini bagian dari Ahok gagal membangun komunikasi dalam kebijakannya, sehingga dia menjauhkan TNI dan Polri dengan masyarakat, ini bahaya," tuturnya dengan geram.
"Ada pembentu?kan stigma, kalau TNI/Polri adalah menakutkan bagi rakyat. Kasihan rakyat digituin, emang (rakyat) bersenjata," katanya dengan nada tinggi.
Selain itu, Lulung juga menyebut kalau Ahok selama ini gagal menjalankan program Pemprov DKI nomor 30 tahun ?2014 tentang administrasi pemerintahan.
"Ahok berusaha menjauhkan TNI/Polri dengan rakyat. Penggusuran ini merupakan yang terakhir menggunakan TNI/Polri. Jangan membentuk stigma aparat adalah musuh masyarakat. Takut lah mereka," tutup Lulung.
?Seperti diketahui, setelah melakukan sejumlah penggusuran, Ahok akan kembali menggusur bangunan liar di kawasan Kampung Akuarium, Jakarta Utara. Menurut Ahok, penggusuran ini akan 'memudahkan' kerja Anies-Sandi dalam menata ibu kota.
Comment