KRICOM - Koordinator Jenggala Center Syamsudin Rajab menilai, Partai Golkar 'penakut'. Sebab, hingga saat ini mereka sama sekali tak memiliki ambisi untuk mengusung kader atau ketua umumnya menjadi Capres atau Cawapres.
Syamsudin mengatakan, hal itu sangat bertolak belakang dengan posisi mereka sebagai partai kedua pemenang pemilu 2014 lalu.
"Sebagai parpol pemenang kedua, saya kira Golkar saat ini menjadi sangat penakut untuk mencalonkan kadernya sebagai calon presiden. Bahkan ketika didorong untuk menjadi cawapres sekalipun ketua umumnya serasa kesannya ketakutan, khawatir," kata Syamsudin di Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Dia pun membandingkan dengan beberapa partai lain yang terkesan sangat ambisius. Padahal sejarah dan suara mereka jauh dari partai era orde baru itu.
"PAN aja yang lebih kecil kursinya, dan PKS berani untuk mencalonkan diri sebagai presiden," imbuhnya.
"PKB bahkan sudah mengancam, 'kalau enggak jadi cawapres, gua nyari koalisi lain", nah coba, partai kelas menengah ke bawah itu berani, ketua umumnya mendorong dirinya bahkan dirinya sendiri yang ngomong untuk mau dicalonkan sebagai wakil presiden ataupun juga presiden," bebernya.
Sementara Golkar, lanjut dia, sebagai peraih suara terbanyak kedua, dinilainya tidak punya nyali untuk maju menjadi calon presiden juga termasuk wakil presiden.
"Airlangga tak sepatah katapun mendengar mau atau ingin menjadi calon wakil presiden," ungkapnya.
Syamsudin menduga, Golkar merasa banyak menerima jasa orang luar dari partainya seperti Presiden Jokowi Widodo.
"Sehingga jangankan melawan, mungkin menatap Pak Jokowi saja tidak berani," tutupnya.