KRICOM - Ucapan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal Indonesia bubar di tahun 2030 dinilai sudah menakut-nakuti bangsa rakyat. Apalagi, pernyataan itu disampaikan dari kutipan sebuah novel.
Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie meminta Prabowo berpikir dahulu sebelum berbicara. Sebagai calon pemimpin, dia seharusnya memberi referensi jelas dan data yang bisa dipertanggungjawabkan publik.
"Pak Prabowo sampaikan itu dengan referensi buku novel, meskipun penulisnya disebut latar belakang baik. Maksudnya saya kalau itu jadi refrensi itu membuat kita jadi takut 2030 bubbar," kata Connie kepada Kricom di Jakarta, Minggu (25/3/2018).
Sebagai contoh, Prabowo bisa memberikan analisanya mengenai krisis global. Namun di situ dia turut menjelaskan bagaimana proses supaya terhindar dari krisis tersebut.
"Misalnya dia kasih referensi bubar karena Amerika ngapain, Cina ngapain atau hantu dari mana. Ini kan enggak , jadi membuat kita jadi takut," keluh Connie.
Yang membuat Connie gagal paham adalah, pernyataan Prabowo seolah-olah dibenarkan oleh juniornya, Gatot Nurmantyo.
"Apalagi kemudian pak Gatot mengucapkan 'mungkin lebih crpat dari 2030'. kita mikirnya ini jadi apa nih," katanya.
Jadi daripada menakut-nakuti warga Indonesia, Prabowo memikirkan solusi agar Tanah Air tidak hancur 18 tahun lagi. Karena sebagai tokoh nasional dan anak bangsa, mantan Danjen Kopassus ini harus turut memberikan yang terbaik untuk bumi pertiwi.
"Seperti mewaspadai kebangkitan Cina yang saat ini semakin kuat. Itu harusnya yang jadi pedoman, masak buku Novel," tutupnya.