KRICOM - Krisis berkepanjangan di Suriah yang melibatkan militer pro-Bashar al-Assad dan kaum pemberontak mendapatkan perhatian khusus dari Amerika Serikat (AS). Baru-baru ini, Negeri Paman Sam mengusulkan sebuah resolusi untuk menggelar gencatan senjata selama 30 hari di Ghouta.
Seperti dirilis The Guardian, usulan tersebut disampaikan Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley dalam sebuah Rapat Komisi di Markas PBB, New York. Apabila resolusi tersebut tidak disetujui Dewan Keamanan (DK) PBB, maka AS mengancam akan kembali menyerang pasukan militer pro-Assad.
"Ini bukanlah jalan yang kami inginkan, tetapi kami bisa dan siap mengambil langkah ini," ancam Haley, Senin (12/3/2018) waktu setempat. "Ketika komunitas internasional gagal untuk menunjukkan sikap, ada saatnya negara-negara mengambil keputusannya sendiri."
Namun begitu, Haley tidak menjelaskan secara detail kapan resolusi tersebut akan diajukan, tetapi bila melihat kondisi di Ghouta, AS tampaknya akan mengajukan draf tersebut dalam waktu dekat.
Sebelumnya, sebuah pertempuran besar meletus di Ghouta sejak bulan Februari silam. Pertempuran tersebut diawali oleh sebuah serangan yang dilancarkan oleh militer Suriah di bawah pimpinan Presiden Bashar al-Assad.
Dalam pemaparannya, al-Assad memaparkan bahwa serangan tersebut harus dilakukan untuk menghancurkan basis-basis pemberontak yang bersembunyi di Kota Ghouta bagian timur. Dalam serangan tersebut, setidaknya 14 orang termasuk tiga anak-anak tewas.