KRICOM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berharap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lebih serius menanggulangi persoalan wabah campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua. Keseriusan itu perlu ditunjukan dengan melakukan tindakan penanganan yang sifatnya jangka panjang.
"Tidak hanya selesai pada tanggal darurat saja, tetapi harus mempunyai komitmen tinggi melakukan penanganan jangka panjang," kata Ketua DPP PDIP Bidang Sosial dan Penggalangan Bencana, Ribka Tjiptaning di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/2/2018).
Menurut dia, Kementerian Kesehatan perlu membuat formula terbaik guna menemukan terobosan menanggulangi gizi buruk Asmat. Dia mencontohkan, terobosan itu salah satunya dengan membangun fasilitas-fasilitas yang ada.
"Jadi membangun fasilitas-fasilitas kesehatan yang lebih memadai," lanjut dia.
Ribka menuturkan, fraksi PDIP melalui Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) telah pergi ke Asmat. Baguna PDIP ini, jelasnya, diberangkatkan sejak 24 Januari 2018, guna berperan aktif menanggulangi bencana gizi buruk.
Ribka mengaku ikut dalam rombongan yang berangkat ke Asmat. Baguna, kata dia, juga menelurkan evaluasi dari keberangkatan menuju Kabupaten Asmat. Hasilnya, Baguna PDIP merasa di Asmat minim fasilitas kesehatan.
"Kami mendata hanya ada empat dokter umum di Puskesmas dari 23 distrik di Kabupaten Asmat, tidak satu dokter spesialis di sana," ungkapnya.
Sementara itu, Bendahara Fraksi PDIP DPR, Alex Indra Lukman mengatakan, partai berlambang Banteng ini mengapresiasi langkah cepat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangani bencana yang terjadi di Asmat, Papua sehingga dapat segera teratasi.
"Kami mengapresiasi respon cepat Presiden Joko Widodo dalam menangani bencana kelaparan dan gizi buruk di Asmat, Papua," ?kata Alex di Gedung DPR, Jakarta, Kamis ini.
Dia mengatakan bahan evaluasi Baguna terkait gizi buruk Asmat, akan dirumuskan DPP PDIP. Setelah itu disusun rekomendasi yang komprehensif dalam menyelesaikan bencana gizi buruk di Asmat.
"Melakukan upaya mengatasi bencana atas panggilan jiwa sehingga masyarakat mampu merasakan dampaknya," pungkasnya.