KRIMINALITAS.COM, Jakarta - Insiden teror yang terjadi di Barcelona beberapa waktu lalu, membuat negara-negara Eropa semakin siaga. Salah satunya adalah Perancis, salah satu negara yang kerap menjadi sasaran para teroris.
Kesiagaan tersebut diungkapkan oleh Badan Kepariwisataan Kota Paris. Dalam pernyataannya, seperti dikutip Reuters, Paris diprediksi akan mengalami peningkatan jumlah pelancong pada pertengahan kedua tahun 2017.
"Tapi jangan sampai hal tersebut membuat kita terbuai," ujar Presiden Badan Kepariwisataan Paris, Frederic Valletoux, Selasa (22/8/2017).
Valletoux juga mengingatkan berbagai pihak untuk tidak menurunkan kewaspadaannya, terkait aksi teror yang baru-baru ini terjadi di Barcelona, Spanyol. Menurutnya, teror sejenis bisa saja terjadi kembali di Perancis, khususnya Paris, dalam waktu dekat.
"Apakah kejadian di Barcelona akan memberikan imbas ke tempat lain, seperti Paris? Sangat sulit untuk memprediksi. Situasi internasional semacam ini terus berkembang dan aksi terorisme sekarang telah menjadi ancaman harian," sambung Valletoux.
Lebih jauh, Valletoux mengungkapkan beberapa data terkait turisme kota Paris selama 6 bulan pertama di tahun 2017. Menurutnya, jumlah wisatawan di Paris mengalami peningkatan yang signifikan.
"Sejak Januari hingga Juni 2017, terdapat 16,4 juta turis yang datang ke Paris. Berdasarkan data pelancong pada bulan Juli-Agustus dan pemesanan hotel di bulan September, kami memprediksi ada 32 hingga 34 juta turis pada tahun 2017," pungkas Valletoux.
Seperti dikabarkan sebelumnya, sebuah serangan teror terjadi di Barcelona, Spanyol, beberapa waktu lalu. Serangan teror tersebut mengakibatkan 15 orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Pihak berwajib Spanyol saat ini telah mengamankan empat orang tersangka teroris, yaitu Driss Oukabir, Mohammed Aallaa, Salah el Karib, dan Mohamed Houli Chemlal. Usai melancarkan serangan di Barcelona, mereka juga akan meledakkan beberapa tempat, salah satunya Gereja Sagrada Famlia di Barcelona.