KRICOM – Kaget bukan kepalang dirasakan Lukas, seorang tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sebuah resor di Penang, Malaysia. Ia melihat isi rekeningnya raib tidak bersisa. Padahal, seingatnya, tabungannya hasil kerja di negeri orang sudah mencapai angka Rp 39 juta.
Dikutip dari Tempo, Lukas mengungkapkan kejadian raibnya uang tabungan yang ia simpan di Bank BRI itu terjadi pada Senin (12/3/2018) lalu saat istrinya baru saja mengambil uang. Saat itu, berdasarkan keterangannya, saldo di rekeningnya masih tersisa Rp 39,5 juta.
Sang Istri kala itu hendak pergi ke rumah orang tuanya di Trenggalek dan meninggalkan kartu ATM-nya di rumah. Namun, karena mengetahui ramai pemberitaan mengenai marakhnya pembobolan ATM BRI, ia pun meminta adiknya untuk mengambil kartu ATM di rumah dan mengecek saldo di rekening pada Selasa (13/3/2018) sore.
Berdasarkan keterangan sang adik, sisa saldo di dalam rekening milik Lukas hanya tersisa Rp 300 ribu saja. Walhasil, untuk mengetahui ke mana bocornya duit tersebut, sang istri pun berinisiatif untuk mencetak buku tabungan. Namun hal itu tidak terlaksana lantaran ia tidak bisa menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) miliknya karena hilang.
Lukas menuturkan, bukan sekali ini saja ia pernah kehilangan duit di rekening BRI-nya. “Sebelumnya kehilangan Rp 4 juta, lima atau enam bulan lalu,” ungkapnya seperti dikutip dari Tempo, Rabu (14/3/2018).
Kasus raibnya duit di rekening Bank BRI memang tengah marak belakangan. Selain Lukas, kejadian serupa juga dialami oleh Mujiyati di Kediri, Jawa Timur, Senin (12/3/2018).
Mujiyati kehilangan duit Rp 50 juta yang ada di rekening BRI. “Saya mau narik Rp 5 juta enggak bisa, kena limit. Uang rekening saya Rp 50 juta,” ungkapnya seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Ketika ia cek ke Bank BRI, Mujiyati pun kaget karena tercatat ada transaksi yang tidak ia ketahui pada tanggal 10 dan 11 Maret.
Hal serupa dialami nasabah BRI lainnya, Dia mengaku, uang tabungannya berkurang sebesar Rp 500.000 setelah mendapat informasi via mobile banking pada Minggu (11/3/2018). “Padahal saya tidak menggunakannya sama sekali,” ujar Elvina.
Seperti Mujiyati, dia langsung melaporkannya ke kantor BRI tempatnya membuka rekening dan diminta menunggu selama pemeriksaan beberapa hari.
BRI Menjawab
Corporate Secretary BRI Bambang Tribaroto mengatakan, untuk kasus raibnya uang TKI di Kediri, bukanlah hasil dari tindak kejahatan, melainkan uang milik nasabah atas nama Lukas diambil oleh istrinya sendiri.
“Atas laporan nasabah BRI Cabang Blitar dengan nama Lukas, bahwa saldo rekening tabungannya hilang secara tiba-tiba dapat kami pastikan bahwa hal tersebut bukan akibat skimming,” kata Bambang dikutip dari Tempo.
Bambang mengatakan, raibnya duit tersebut buah dari miskomunikasi Lukas dengan istrinya. “Kami sudah mengecek kepada yang bersangkutan dan terbukti hal tersebut merupakan miskomunikasi antara pelapor dan istrinya,” ungkapnya.
Kendati demikian tidak dijelaskan secara rinci kronologi miskomunikasi yang terjadi antara Lukas dan istrinya atas kehilangan duit Rp 39,5 juta milik mereka.
BRI hanya menjelaskan bahwa telah dilakukan pengecekan ulang dan diketahui bahwa sang istri yang melakukan penarikan.
Sementara untuk dua kejadian di Kediri, menurut Bambang kemungkinan merupakan kedua nasabah BRI korban dari tindak kejahatan. “Kemungkinan adalah skimming,” ujarnya.
Ia menegaskan, saat ini kasus nasabah BRI di kantor unit Ngadiluwih, Kediri sedang diinvestigasi. BRI juga tengah mendata nasabah yang saldo rekeningnya berkurang dan terus ditelusuri.
“Kalau benar skimming, kemungkinan uangnya akan diganti,” terangnya.
Bambang pun mengimbau nasabah BRI untuk mengupdate Pin ATM mereka secara berkala. Hal itu untuk menghindari kejahatan skimming.