KRICOM - Pada tanggal 11 Maret 2018, Badan legislatif Nasional Cina telah menyetujui pencabutan pasal di konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya dua kali periode.
Artinya, bahwa presiden yang memimpin RRC saat ini akan menjadi presiden seumur hidup.
Usut punya usut, penghapusan pasal tersebut diusulkan oleh Partai Komunis Cina yang diketuai oleh Xi Jinping, presiden RRC saat ini.
Xi Jinping akan tetap menjabat setelah jabatan keduanya berakhir pada 2023 mendatang dan menjadi presiden seumur hidup di RRC.
Namun, tahukah kamu bahwa saat remaja ia pernah tinggal di sebuah gua di pedalaman Cina dan menjadi petani? Berikut fakta tentang kehidupan Presiden RRC Xi Jinping sejak kecil hingga menjadi Presiden seumur hidup Cina.
Xi Jinping pernah Hidup Gua
ilustrasi: bbc.com/indonesia
Ayah Xi Jinping bernama Xi Zhongxun merupakan pahlawan revolusi komunis Cina. Xi Jinping kecil hidup pada lingkungan keluarga yang berada di Beijing. Namun semua berubah ketika ayahnya dijebloskan ke dalam penjara oleh pemimpin Cina kala itu, Mao Zedong.
Pada tahun 1968, Presiden RRC, Mao Zedong mengeluarkan dektrit yang isinya adalah perintah untuk jutaan anak muda di Cina agar segera meninggalkan kota. Mereka dipaksa untuk tinggal di pedesaan guna merasakan susahnya menjadi petani.
Saat usia 15 tahun, Xi Jinping meninggalkan pendidikan formalnya di Beijing, kemudian pindah ke Desa Liangjiahe di Provinsi Shaanxi, di desa ini ia tinggal di sebuah gua. Bersama ketiga temannya, tiap hari Xi Jinping hanya makan bubur, lalapan dan roti kukus.
Selama di desa, ia mengerjakan pekerjaan yang berat seperti mengangkut pupuk, membangun waduk, dan memperbaiki jalan.
Salah satu teman yang tinggal di gua bersama Xin jinping, Lu Houseng mengungkapkan bahwa tiap hari Xi Jinping menghabiskan waktunya dengan membaca koran tulisan-tulisan Mao Zedong di bawah lampu minyak.
Xi Jinping bukan pribadi yang suka bersenang-senang seperti pemuda sebaya dengannya yang lebih banyak bercanda atau lebih suka mencari kekasih.
Karier Politik Dimulai dari Nol
ilustrasi: pinterpolitik.com
Hobi membaca sekaligus darah pahlawan yang ada pada diri Xi Jinping membawanya ke jalan politik. Xi Jinping memutuskan untuk terjun ke dunia politik pada usia yang relatif muda yakni 18 tahun.
Target organisasi pertama Xi Jinping saat itu ialah Liga Pemuda Komunis. Ia sempat beberapa kali mengalami penolakan karena latar belakang ayahnya yang pernah dipenjara. Namun di usia 21 tahun ia resmi menjadi anggota penuh partai komunis.
Karier politiknya kian meroket, berkat campur tangan koneksi sang ayah ia membangun jaringan. Di akhir 1970-an, ia menjadi perwira militer dan berhasil mengisi sejumlah jabatan partai di tingkat provinsi.
Kemudian ia melenggang ke tingkat nasional, menjadi wakil ketua dan ketua Partai Komunis Cina (PKC) sampai saat ini. Pada tahun 1999 Xi Jinping menjadi gubernur Fujian, dan yang menjadi perhatiannya adalah pelestarian lingkungan dan kerja sama dengan Taiwan.
Akhirnya pencapaian tertinggi Xi Jinping jatuh pada tanggal 14 Maret 2013, ia terpilih sebagai presiden Cina oleh Kongres Rakyat Nasional. Tampuk kekuasaan yang sudah lama diincarnya.
Tegas Terhadap Koruptor
ilustrasi: youtube.com
Xi Jinping merupakan tokoh yang disegani oleh beberapa elite politik di RRC, karena dikenal dengan sikap kerasnya terhadap korupsi dan keterbukaannya mengenai reformasi politik dan ekonomi pasar di RRC.
Xi Jinping tidak akan segan-segan untuk menjatuhkan sanksi berat bagi siapapun yang terbukti melakukan gratifikasi, korupsi, dan penyelewengan kekuasaan.
Sejak Presiden Xi Jinping menjabat, bersih-bersih internal partai dilakukan. Para pejabat penting yang dinyatakan korupsi segera diadili, dipecat dan di penjara. Sedikitnya ada 100 ribu pejabat telah dinyatakan bersalah dan dihukum.
Sanksi yang dijatuhkan juga tidak tanggung-tanggung, yakni hukuman mati. Seperti yang dialami oleh dua mantan pejabat Cina seperti Zhou Yongkang, mantan anggota Biro Politik Komite Sentral PKC, Bo Xilai, mantan Ketua Partai Kota Chongqing, serta Xu Caihou dan Guo Boxiong, mantan jenderal dan wakil ketua Komisi Militer Sentral.
Ia pernah melancarkan perang terhadap korupsi dan mengeluarkan aturan untuk menghapus apa yang digambarkan sebagai 'pemborosan uang negara'.
Ia juga konsisten dengan kebijakan yang ia buat sendiri, seperti saat bepergian bersama pejabat lain dengan mobil biasa, bukan dengan iring-iringan sedan mewah. Dan Xi Jinping juga melarang pesta besar-besaran yang sering digelar pejabat.