KRICOM - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso (Buwas) tidak memikirkan siapa yang akan menggantikannya kelak. Buwas menyerahkan soal sosok penggantinya pada Presien Jokowi dan Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian.
"Kapasitas saya bukan untuk itu ya. Itu kewenangan Kapolri dan Presiden. Tapi kalau saya sebagai mantan, harapan saya yang memimpin BNN harus berintegritas, serta punya kredibilitas dan komitmen yang kuat sehingga bisa bekerja dan tidak mudah terkontaminasi," kata Buwas kepada wartawan, Rabu (7/2/2018).
Buwas mengaku, di penghujung masa tugasnya, ia hanya ingin terus bekerja dan berharap selama menjadi Kepala BNN bisa bermanfaat bagi negara dalam upaya menyelamatkan negara dari cengkeraman narkoba.
"Kapasitas saya tidak sampai situ, terserah Pak Presiden. Kecuali nanti Pak Presiden nanya saya, 'Pak Buwas kira-kira yang cocok siapa. Nah, baru saya cerita. Saya enggak bisa usul yang ini atau itu. Itu enggak boleh," jelasnya.
"Saya jangan dibuat yurisprudensi. Iya kalau seperti saya, kalau enggak? Karena itu pengalaman itu mutlak. Justru saya bersyukur saya dibantu oleh anggota-anggota yang memahami tentang narkotika dan saya bangun komitmen di dalam BNN," ungkapnya.
Namun, mantan Kabareskrim Polri ini belum punya rencana akan berbuat apa setelah pensiun nanti.
"(Usai pensiun) ikut teman-teman wartawan deh, cari berita. Kalau membuat pusat rehabilitasi enggaklah, itu susah. Kita lihat saja nanti," tutupnya.
Diketahui, Komjen Buwas akan memasuki masa purnabakti pada bulan Maret 2018 nanti. Sejumlah Pati Polri bintang tiga sudah disiapkan untuk menjabat Kepala BNN, seperti Komjen Suhardi Alius, Komjen Lutfi, Komjen Ari Dono, Komjen Moechgiharto, Komjen Putut Eko Bayu Seno, Komjen Unggung Cahyono, dan Komjen Syafruddin.