KRICOM - Polres Metro Jakarta Selatan masih kesulitan untuk mengungkap kasus penyerangan gerombolan bermotor Kemang. Sampai saat ini penyelidikan masih terhambat dan belum menemukan titik terang.
"Belum sih ya, yang bersaksi orang dari diskotek dalam kondisi mabuk. Sama-sama melayang di sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara), malah enggak ngerti kejadiannya," kata Kapolrestro Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/3/2018).
Total ada 11 saksi yang dimintai keterangannya oleh polisi dan tak satu pun dari mereka membawa penyidik pada satu kesimpulan yang pasti. Selain itu, penyelidikan juga dipersulit dengan CCTV di sekitar lokasi kejadian tidak semuanya merekam aksi para pelaku secara utuh.
"Kan CCTV-nya beda -beda angle ya. Jadi ada satu CCTV pas enam orang, ada satu CCTV yang sekitar 10 motor. Kami masih belum tahu nih apakah yang tujuh orang itu juga dalam sepeda motor. Nah, karenakan ada beberapa tempat tidak ada yang terpusat di satu titik, karena memang tidak saling support," jelasnya.
Sebelumnya, gerombolan bermotor yang memiliki ciri berbadan tegap mengamuk dan melakukan perusakan dan penganiayaan terhadap warga yang ada di Jalan Kemang Raya, Senin (5/3/2018) dini hari.