KRICOM - Operasi yang digelar Densus 88 Antiteror sejak tanggal 9-11 Desember 2017 telah berhasil menangkap 19 orang terduga teroris di berbagai daerah.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto mengatakan bahwa saat ini para terduga teroris tersebut masih dalam pemeriksaan petugas untuk mengetahui peran masing-masing pelaku.
"Jumlahnya ada 19 orang dan sekarang masih diperiksa intensif," kata Setyo kepada wartawan di Mabes Polri, Selasa (12/12/2017).
Setyo mengaku, polisi sedang fokus pengamanan Misa Natal dan tahun baru untuk mencegah adanya aksi terorisme seperti yang terjadi pada tahun 2000 silam yang menewaskan sejumlah orang.
"Pengalaman kami tahun 2000 ada bom malam Natal. Jangan salah, yang terjadi di New York bisa menginspirasi juga. Oleh karena itu Densus maupun semua stakeholder yang terlibat siap mengantisipasi jangan sampai terjadi (aksi teror) lagi," jelasnya.
Mantan Wakabaintelkam, Polri ini mengatakan, mereka yang ditangkap diduga memiliki kaitan dengan organisasi teroris seperti kelompok Jamaah Ansharut Tahuid (JAD), Kelompok Abu Jandal, kelompok Jamaah Ansharut Khilafah (JAK), dan simpatisan ISIS.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri melakukan serangkaian penangkapan terhadap terduga teroris di Kalbar berinisial NH karena diduga akan bergabung dengan ISIS.
Selanjutnya, Densus kembali menangkap terduga teroris di Jalan Ampel Kembang, Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (9/12/2017), yaitu Paripung Dhani Pasandi alias Ipung, Isnaini Ramadhoni alias Doni, Ramuji alias Kapten, Abdul Majid, dan Bagus Maskuron.