KRICOM - Upaya dakwah ustaz asal Riau, Abdul Somad di Bali pada 8-10 Desember gagal. Hal tersebut lantaran ia menerima penolakan dari sekumpulan oknum ormas asal Pulau Dewata itu.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPD Bali, Arya Wedakarna melalui akun Facebooknya menjelaskan, penolakan Ustaz Somad karena Bali menolak ceramah anti-Pancasila.
Arya menegaskan, Bali, yang mayoritas pemeluk agama Hindu sama sekali tidak mempermasalahkan adanya ceramah agama lain, namun hal itu harus tetap menjaga stabilitas Bali dan kesatuan NKRI.
Berikut pernyataan lengkap Arya, sebagaiman ditulis di akun @dr.aryawedakarna belum lama ini.
"Saudara sebangsa dan setanah air, kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait baik dengan rencana kedatangan salah seorang tokoh agama ke Bali. Kami ingin meluruskan bahwa masyarakat Bali sama sekali TIDAK PERNAH menolak kegiatan agama apapun termasuk kegiatan dakwah dimasjid masjid, namun masyarakat Bali yg mayoritas beragama Hindu juga memiliki pendapat yang harus diperhatikan oleh semua pihak baik pemerintah, aparat keamanan dan juga tokoh agama.
Dari pengamatan di media sosial, kami turut mengapresiasi usaha dari Bapak I Gusti Ngurah Harta ( Pinisepuh Perguruan Sandhi Murti ) yang sudah menemui tokoh Islam (terlampir caption) dengan permintaan untuk mendatangkan tokoh pendakwah yang lain dengan sejumlah alasan dan pertimbangan.
Semoga aspirasi masyarakat Bali yg disampaikan melalui organisasi di Bali termasuk kepada kami agar dipertimbangkan demi stabilitas Bali. Perlu kami tegaskan bahwa Bali sebagai bagian NKRI tentu sangat terbuka dengan kegiatan keumatan dengan asas toleransi dua arah, nasionalisme dan pluralisme.
Namun jangan lupa, prinsip di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung perlu mendapatkan perhatian semua pihak. Demikian informasi tambahan dan klarifikasi untuk mendukung terciptanya Bali Shanti. Terima Kasih".
Seperti diketahui, sebuah rekaman video yang menunjukkan pengepungan hotel di bali tempat Ustaz Somad menginap viral di media sosial. Dalam video itu, tampak ratusan orang mengepung lobi Hotel Aston Bali sambil menyanyikan lagu 'Maju Tak Gentar'.