KRICOM - Front Pembela Islam (FPI) menyayangkan kejadian persekusi yang diakukan oknum ormas Bali terhadap Ustaz Abdul Somad, terkait ceramahnya yang kerap bernuansa SARA dan sering menyebut kata kafir. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal FPI Habib Novel Bamu'min.
Menurut Habib Novel, pernyataan kafir dalam ceramah Ustaz Somad sudah sesuai dengan ajaran Islam, seperti yang tercantum dalam Alquran.
"Kafir itu jelas ada dalam Alquran yang isi semua dari Alquran wajib disampaikan dan arti kafir itu sendiri adalah tertutup, cuma ada oknum ulama atau ustaz yang memberi pengertian salah, sehingga diartikan intoleransi oleh kitab agama lain," kata Habib Novel saat dihubungi Kricom, di Jakarta, Minggu (10/12/2017).
Padahal, kata Habib Novel, terlepas dari intoleransi, perlu adanya pemahaman mendalam tentang hal-hal berbau ajaran agama. Pasalnya, sesuatu yang diajarkan dalam kitab suci setiap umat berbeda dan perlu adanya rasa saling menghargai agar tidak menimbulkan tedensi buruk.
"Dalam kitab agama lain kami umat Islam dikatakan sebagai 'domba yang tersesat'. Kami tidak tersinggung, karena itu ayat suci mereka dan kita wajib hargai kitab suci mereka," paparnya.
Untuk itu, Habib Novel meminta ketegasan dari pihak berwenang di Bali dalam hal ini kepolisian, untuk mengusut tindakan yang dilakukan organisasi masyarakat di Bali tersebut.
"Yang pasti kita minta ketegasan juga dari Kapolri atau Kapolda Bali atas persekusi yang dilakukan oleh oknum dari ormas masyarakat bali tersebut," tutupnya.
Sebelumnya Ustaz Somad sedang bermalam di sebuah hotel di Bali. Namun, sekelompok orang yang menggunakan ikat kepala khas Bali datang dan mengepung hotel tersebut dan mencegahnya untuk melakukan dakwah dengan alasan kerap mengkafirkan orang lain.