KRICOM - Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian berkomentar soal kabar tewasnya pimpinan Islamic State Irak and Siria (ISIS) Asia Tenggara, Bahrum Naim.
Ia menilai, informasi tersebut bisa jadi hanya trik semata agar tidak dilakukan pengejaran. Pasalnya, hingga saat ini belum diketahui kepastian tewasnya Bahrun Naim.
"Ini benar-benar meninggal, bisa tidak. Ini trik dia supaya tidak dikejar," kata Kapolri kepada wartawan di sela-sela HUT Polairud ke-67 di Lapangan Terbang, Pondok Cabe, Tangsel, Banten, Selasa (5/12/2017).
Terkait hal ini, Kapolri menuturkan, Polri belum biosa memastikan, Alasannya, polisi harus mencari sumber resmi yang akurat.
"Bisa dari Interpol, Amerika, Rusia, Arab, Inggris yang memiliki akses. Sampai saat ini sudah dicek ke Densus 88 Intelijen, tapi belum terkonfirmasi," ungkapnya.
Bila betul Bahrum Nain tewas, lanjt mantan Kepala BNPT ini, tentunya akan berpengaruh terhadap pergerakan teroris di tanah air.
"Sangat (berkurang) karena peran dia penghubung antara ISIS elit, ISIS central dengan kelompok pimpinan tokoh-tokoh bahkan kepada operatif atau pelaku langsung yang ada di Indonesia," tuturnya.
"Contoh kasus Bom Thamrin, atau Madiun. Itu kan pelaku berhubungan langsung dengan Bahrun. Jadi peran dia mirip dengan peran Hambali, pada saat zaman Al Qaedah dengan Jemaat Islam Indonesia," tambahnya.
Sebelumnya, kabar tewasnya Barun Naim muncul melalui aplikasi grup WhatsApp. DIkabarkan ia tewas dalam perperangan di Suriah 30 November 2017 lalu.