KRICOM - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengapresiasi terpilihnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam rapat pleno DPP Partai Golkar, Kamis (14/12/2017).
Menurut Pangi, terdapat tiga poin penting dalam terpilihnya Airlangga secara aklamasi. Poin pertama ialah penghematan biaya. Pasalnya, bila pemilihan Ketua Umum dilakukan melalui Munas, pasti mengeluarkan dana yang cukup besar.
"Cost politik Ketum Golkar dalam setiap munas cukup besar, karena duit dibarter dengan suara DPD. Sekarang enggak besar-besar amat cost politiknya," ucap Pangi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (15/12/2017).
Poin kedua, lanjut Pangi, dengan terpilihnya Menteri Perindustrian itu akan membuat Golkar dapat membangun habitus konsensus, kesepakatan dan musyawarah yang efektif.
Adapun tujuannya tentu untuk membenahi segala masalah yang ditinggalkan oleh ketua umum sebelumnya, Setya Novanto.
"Agar Golkar bisa keluar dari badai konflik yang menyandera Ketuanya selama ini," jelas Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini.
Sedangkan poin terakhir yakni merupakan poin terpenting dalam perubahan di internal Golkar pasca dibacakannya dakwaan kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP atas terdakwa Setya Novanto.
"Terpilihnya Airlangga Hartarto secara aklamasi adalah bukti bahwa kader grassroot dan elite penentu Golkar siuman dan sadar bahwa kepentingan Golkar jauh lebih maha penting dari kepentingan kelompok, golongan dan kepentingan tertentu," pungkas Pangi.