KRICOM - 'Kericuhan' sempat terjadi di lokasi aksi Bela Palestina. Sekelompok orang yang tampak gagah sembari menenteng senjata laras panjang, dengan membabi buta memukuli kelompok lain.
Insiden ini membuat beberapa orang berjatuhan. Bahkan beberapa dari mereka mengeluarkan 'darah'.
Tapi ternyata, baku hantam yang terjadi hanyalah aksi teatrikal sekelompok peserta aksi Bela Palestina. Permainan peran ini dilakukan oleh relawan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) sebagai protes terhadap pidato Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengklaim Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Dalam aksi teatrikal yang dilaksanakan ACT, mereka memperagakan kekejaman Israel dan Trump terhadap warga Palestina. Digambarkan dalam teatrikal, warga Palestina melawan Israel hanya menggunakan tangan dan batu.
Sementara Israel digambarkan melakukan kekejian ke warga Palestina dengan menggunakan senjata api. Mereka tidak segan menindak warga Palestina dengan menggunakan senjata canggih yang dipunyai.
"Mujahid Palestina digambarkan kan melawan Israel. Kalau Israel menggunakan senjata api untuk menindak mujahid Palestina. Beda sama Palestina ini menggunakan batu dan tangan melawan keberingasan Israel," kata Bastian, pemeran dalam aksi teatrikal ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (17/12/2017).
Dia berharap, aksi teatrikal ini bisa dipelototi Amerika Serikat. Untuk kemudian klaim terkait Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dibatalkan.
"Kalau sudah diklaim, menyakiti bangsa Palestina," tegasnya.