KRICOM - Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mendapatkan penolakan dari mayoritas massa aksi Bela Palestina di Lapangan Silang Monas, Gambir (17/12/2017). Alasannya, dia dianggap sebagai representasi pemerintahan Joko Widodo yang dianggap tak pro Islam.
Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade menilai, cemomohan itu tak lepas dari kebijakan Jokowi yang selama ini tak pro umat Islam.
"Umat Islam ini adalah pemegang saham terbesar di Indonesia. Tentu harapan kami, bisa memperlakukan umat Islam di negara sendiri," kata Andre di SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017).
Andre menilai, pada faktanya bagaimana ulama dikriminalisasi dan dicari-cari kesalahannya.
"Ini sudah ditunjukkan oleh masyaraat dengan sikap yang jelas. Bahwa Menteri Agama yang datang kemarin disorakin," tuturnya.
"Bisa dibayangkan, AA Gym abis pegang mic, dalam berapa detik dipindahkan ke Menteri Agama yang acaranya syahdu tiba-tiba dia pegang mic dan diminta turun dari panggung," ungkap Andre.
Hal ini menunjukkan bahwa ada kemarahan dari publik dan umat Islam kepada Jokowi.
Andre berharap agar Jokowi memperhatikan aspirasi umat Islam.
"Apa sulitnya sih presiden mengundang ulama dan kelompok masyarakat yang berseberangan dengan pemerintah diundang ke Istana untuk berdiskusi dengan Presiden Jokowi yang merupakan presiden seluruh Indonesia," tutur dia.
Sejumlah pejabat negara hadir dalam acara Bela Palestina di Lapangan Silang Monas, Gambir. Diantaranya Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteria Agama Lukman Hakim Syarifudin, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin.
Namun, hanya Menag Lukman Hakim saja yang didamprat hampir seluruh peserta aksi. Mereka sangat geram dengan anak buah Presiden Joko Widodo itu.
"Hoo dasar Menag pendukung barat. Usir aja jangan kasih orasi," kata sejumlah peserta aksi di Lapangan Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (17/12/2017).
Salah seorang warga bernama Zaenudin (32) mengaku kecewa dengan Lukman lantaran selama ini dianggap mendukung kebijakan pemerintah yang terkesan pro barat.