KRICOM - Pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno soal program OK OCE yang 'batal' mendapat modal usaha belakangan menjadi viral di media sosial.
Pengamat politik Arbi Sanit menilai program OK OCE berupa bantuan pemberian modal Rp 300 juta itu dinilai tidak logis.
"Bagaimana mungkin, kan itu ada modal untuk mendirikan. Mana bisa dikasih modal gratis, uang dari mana itu. Menurutnya, itu berpotensi menimbulkan permasalahan penganggaran ke depannya," kata Arbi kepada Kricom di Jakarta, Selasa (19/2/2017).
Namun karena janji tersebut sudah terlanjur diucapkan, Arbi mengatakan, masyarakat punya hak untuk menagih janji-janji manis Sandi itu.
"Janji modal usaha itu harus diperjuangkan terus. Tagih sampai ke mana pun dan bersikap seperti debt collector, kalau perlu kejar sampai liang kubur," tutur pengamat dari Universitas Indonesia ini.
Diketahui, dulu Sandi pernah mengatakan, Pemprov DKI tidak akan memberikan modal bagi warga atau calon pengusaha yang mengikuti pelatihan kewirausahaan OK OCE.
Sandiaga menegaskan, sesungguhnya dia dan Anies tidak pernah berjanji akan memberikan modal untuk program OK OCE saat kampanye.
"Kita dari awal sekali mengatakan bahwa pemprov tidak akan memberikan pemodalan, tapi akan memfasilitasi," tegas Sandi usai meninjau revitalisasi Lapangan Banteng Jakarta (15/12/2017).
Sandi menjelaskan, bentuk fasilitas yang akan diberikan Pemprov DKI adalah melalui lembaga keuangan dan lembaga pembinaan yang bersedia memberi modal.
Sandi prihatin dengan media yang salah memberitakan hal ini karena sesungguhnya baik dia maupun Anies tidak pernah menjanjikan modal untuk program OK OCE. Ia menambahkan, masyarakat yang membutuhkan modal agar mendatangi kecamatan untuk mengajukan bantuan.