KRICOM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) diminta untuk berhati-hati dalam menyikapi adanya sejumlah aksi massa Bela Palestina yang belakangan ini mulai naik daun. Pasalnya, mereka bisa saja terbawa kepentingan politik praktis beberapa tokoh di kegiatan itu.
Pengamat Politik Arbi Sanit menilai, Ketua MUI KH Ma'ruf Amin harus tegas dalam membaca peta politik tujuan para pengagas aksi itu.
Diduga, isu ini rawan dipolitisir terutama untuk kepentingan Pemilu 2019.
"Mereka manfaatkan semua yang ada. Di sini letaknya MUI, terkesan lugu, bisa diperalat lagi seperti aksi 411 dan 212 lalu," kata Arbi kepada Kricom.id di Jakarta, Minggu (17/12/2017).
"Makanya sayang sekali ini (Ma'ruf) kurang tegas," tambah dia.
Arbi melanjutkan, hal ini sudah terlihat dari adanya desakan sejumlah kelompok untuk memboikot produk Amerika Serikat atas 'seizin' MUI.
"Ini justru langkah yang gegabah dan terkesan terbur-buru. Padahal harus ada perundingan-perundingan," tutur pengamat dari UI ini.
Arbi yakin, massa yang terkenal beringas mengecam agresi Israel atas Palestina ini, tak akan berani jika harus 'berjihad' ke sana.
"Ah enggak mungkin. Ngomong doang itu," tutupnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin mendapatkan kesempatan untuk memberikan orasi pertamanya dalam aksi Bela Palestina 1712 di Lapangan Silang Monas. Dia mengajak seluruh massa untuk memboikot produk Amerika Serikat.
Ma'ruf mengatakan, seluruh umat Islam di Tanah Air bahkan diseluruh dunia tersinggung dengan ucapan Presiden Amerika Serikat Donal Trump yang menyatakan sepihak bahwa Yerusalem ibu kota Israel.