KRICOM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belakangan muncul dalam sejumlah acara kampanye Bela Palestina. Yang teranyar, dia berpidato dalam acara 1712 yang diklaim sebagai tanda dukungan kepada rakyat di Timur Tengah itu.
Namun, tindakan orang nomor satu di Jakarta itu justru menimbulkan kritikan.
Pengamat Politik Arbi Sanit mengatakan, apa yang dilakukan Anies diduga untuk kepentingan pencitraan belaka.
"Dia itu gerombolan Prabowo. Harus dilihat dalam peta itu. Jadi mau apa ke sana," kata Arbi kepada Kricom.id di Jakarta, Senin (18/12/2017).
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia ini menilai, tak cocok jika Anies terlalu sering berorasi bela Palestina, sementara yang diurusnya adalah persoalan ibu kota Jakarta yang sampai sekarang masih semerawut.
"Dia hanya pemain panggung doang. Ada panggung dikasih sama dia, lalu dipakai. Dia sendiri kan tak punya kapasitas untuk menyetir panggung itu," ujar dia.
"Orang di sini (Jakarta) aja dia masih mencret-mencret kok, isu global lagi," tambah dia.
Menurutnya, isu Palestina dan Israel ini diprediksi akan sulit diselesaikan dalam waktu dekat.
"Ini sampai kiamat baru selesai. Orang Yahudi itu terlalu licik untuk orang Palestina. Mereka kerjanya berantem terus, sesama mereka terus-terus berantem," ucapnya.
Dalam orasinya kemarin, Anies Baswedan mengenang sejarah Indonesia pada 1944 yang diakui kemerdekaannya oleh Palestina. Dia menyebut, Indonesia memiliki banyak utang ke pemerintahan Mahmoud Abbas itu.
Anies yang mengenakan syal Palestina ini mengatakan, Palestina telah dijajah oleh Israel selama 72 tahun. Menurut dia, penderitaan Palestina yang sudah berlangsung berpuluh tahun menjadikan persoalan itu sebagai sesuatu yang biasa sehingga Indonesia perlu menegaskan bahwa Yerusalem adalah milik bangsa Palestina.