KRICOM - Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar digelar pada 18 sampai 20 Desember 2017. Sedianya Munaslub kali ini untuk mengukuhkan Airlangga Hartarto, sebagai Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto (Setnov).
Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Agung Laksono berharap ketua umum terpilih hasil Munaslub menandatangi Pakta Integritas partai berlambang Pohon Beringin.
Setidaknya ada tujuh butir poin Pakta Integritas Partai Golkar. Dengan poin keenam berisikan tentang konsistensi Ketua Umum terhadap semangat pemberantasan korupsi dan narkotika.
"Poin keenam bersedia undur diri atau diberhentikan apabila nyata-nyata terlibat narkoba, korupsi," kata Agung ditemui di Jakarta Barat, Jumat (15/12/2017).
Adapun isi Pakta Integritas Partai Golkar yang pertama, yakni menyatakan siap menjalankan semua kewajiban dan memenuhi tanggung jawab selaku pengurus DPP Golkar sesuai pembidangan tugas masing-masing.
Kedua, siap menjaga kekompakan kerja dan soliditas sesama pengurus DPP Golkar sebagai salah satu kesatuan kepengurusan yang bersifat kolektif. Bila terdapat perbedaan pendapat akan diselesaikan di internal partai, serta tidak disampaikan ke media massa atau kepada publik.
Isi Pakta Integritas ketiga, yakni siap mematuhi seluruh ketentuan konstitusi partai, peraturan organisasi, ketentuan organisasi yang berlaku dan seluruh kebijakan DPP Golkar.
Kemudian isi selanjutnya, yakni menjaga marwah dan martabat Partai Golkar serta saling menjaga integritas dan atas nama baik antarsesama pengurus.
Lalu, tidak akan melakukan tindakan-tindakan pragmatis atau tindakan transaksional atas nama partai atau atas nama jabatan yang dipercayakan.
Selanjutnya, bersedia mengundurkan diri dan atau diberhentikan dari kepengurusan DPP Golkar apabila terlibat kasus narkoba, tindakan pidana korupsi dan atas tindakan pidana lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Terakhir, bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan organisasi yang berlaku apabila terbukti melanggar pakta integritas itu.