KRICOM - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto menyebut 100 hari jelang pemungutan suara, nasib kedua kontestan di Pilkada Jawa Timur masih bisa berubah.
Seperti pasangan Khofifah Indar Parawansa yang memiliki pemilih mengambang sebanyak 27,3 dan pemilih tetap sebanyak 68,7 persen.
''Sementara dari elektabilitas Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno, 70,3 persen di antaranya mantap dan 25,8 persen lainnya pemilih mengambang," kata Yunarto saat acara survei di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/3/2018)
Menurutnya, beberapa hal yang bisa mengubah pilihan adalah soal kondisi sosial politik, kasus hukum, hingga dinamika.
Dari sisi popularitas, Khofifah dan Gus Ipul secara pribadi sudah mencapai level tertinggi dengan capaian 92,9 persen, sedangkan Gus Ipul berada di angka 91,7 persen.
Sehingga, kata Yunarto, keduanya tidak dapat melakukan upaya apa-apa lagi untuk menaikkan popularitas.
"Kunci tambahan elektoral keduanya berada pada sosok calon wakil gubernur yang menjadi pasangannya," katanya.
Hasil survei menunjukkan saat ini popularitas baik Emil Dardak maupun Puti Soekarno masih berada pada level rendah, masing-masing 50,7 persen dan 42,2 persen.
Sementara itu dari sisi lima wilayah kultural, pasangan Khofifah-Emil hanya unggul di daerah Mataraman Pesisir, sedangkan Gus Ipul-Puti unggul di daerah Arek, Tapal Kuda, Mataraman dan Madura
Survei Charta Politika ini secara keseluruhan menunjukan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Soekarno melampaui elektabilitas Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak.
Survei dilakukan pada 3-8 Maret melalui tatap muka langsung dengan kuisioner terstruktur terhadap 1.200 responden di 38 kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur. Survei menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.