KRICOM - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Jenderal (Purn) Djoko Santoso menyebut pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 harus berasal dari sipil.
Menurutnya, apabila pendamping Prabowo sama-sama berasal dari militer, justru akan berbahaya. Hal ini merupakan tanggapan Djoko terhadap munculnya nama Jenderal Gatot Nurmantyo yang disebut-sebut sebagai calon terkuat menjadi Cawapres Prabowo.
"Masak militer sama militer. Nanti kalian (masyarakat) ditembakin," kata Djoko di Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Djoko pun menjelaskan mengapa sosok berlatar belakang militer tidak pas mendampingi Prabowo.
"Ya, sekarang kita reformasi. Kalau militer sama militer, nanti kalian ditembakin," terang mantan Panglima TNI ini.
Djoko memastikan, Prabowo akan mencalonkan diri lagi untuk Pilpres 2019 mendatang.
Namun, harus ada persetujuan dari seluruh Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra. Menurutnya, saat ini sudah ada enam DPD yang sudah mencalonkan Prabowo.
Seperti diketahui, Gatot mengaku telah bertemu dengan Prabowo beberapa waktu lalu. Namun, ia membantah bahwa dirinya mengajukan diri sebagai pendamping Prabowo pada Pemilu 2019.