KRICOM - Runtuhnya sebuah jembatan penyeberangan orang (JPO) di Universitas Internasional Florida (FIU), Amerika Serikat (AS) pada Kamis (15/3/2018) waktu setempat mendapatkan sorotan dari sejumlah kalangan. Pasalnya, JPO tersebut ternyata hanya dibangun dalam waktu 6 jam.
Proses pembangunan tersebut mendapatkan kritik dari sejumlah pihak. Pasalnya, proses pembangunan yang sedemikian cepat diduga telah mengesampingkan kualitas bangunan sehingga dapat menimbulkan resiko besar terhadap para penggunanya.
Menurut laporan yang dirilis NY Post, JPO ini dibangun pada hari Sabtu (10/3/2018) pekan lalu. Struktur seberat 950 ton tersebut hanya memakan waktu beberapa jam untuk didirikan.
Adapun jembatan tersebut bertujuan untuk menghubungkan Kampus Modesto A. Maidique dengan pemukiman Sweetwater, Miami, tempat sekitar 4.000 mahasiswa tinggal.
Pihak FIU dalam siaran persnya memaparkan, jembatan tersebut dibangun menggunakan teknik Accelerated Bridge Construction (ABC) yang merupakan metode terbaru yang ditemukan oleh Pusat Tranportasi FIU.
"Metode pembangunan ini mengurangi resiko untuk pekerja, komuter, dan pejalan kaki, serta meminimalisir gangguan lalu lintas selama proses pembangunan," ujar pihak FIU.
Untuk membangun proyek ambisius ini, FIU dikabarkan harus menggelontorkan dana hingga US$ 14,2 juta atau sekitar Rp 195 miliar. Tak hanya itu, FIU juga sempat mengklaim bahwa JPO tersebut merupakan salah satu contoh suksesnya teknik pembangunan Accelerated Bridge Construction (ABC).
Namun sampai saat ini, pihak FIU masih belum merilis pernyataan resmi terkait runtuhnya JPO yang menewaskan setidaknya 4 orang dan menimpa delapan mobil yang tengah melintas di jalan raya.