KRIMINALITAS.COM, Purbalingga - Masalah kesulitan air bersih selama musim kemarau ternyata turut dirasakan masyarakat Desa Kutabawa, Kecamatan Karangrejo, Purbalingga.
Kepala Desa Kutabawa, Edi Suroso menuturkan bahwa krisis air bersih di wilayahnya sudah dialami sejak awal musim kemarau lalu. Bahkan, 200 kepala keluarga (KK) di Dukuh Bambangan harus 'menjerit' karena kekeringan.
"Jika tidak nekat mencari air bersih ke desa lain ataupun harus membelinya, maka warga akan menderita. Kalaupun harus menunggu hujan tiba, entah sampai kapan kita tidak tahu," kata Edi saat ditemui wartawan, Jumat (15/9/2017).
"Makanya kami sangat berharap Pemkab Purbalingga segera mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan," tambah Edi.
Bayangkan saja, untuk mendapat air bersih warga harus berjalan puluhan kilometer ke desa tetangga. Apabila enggan berjalan, masyarakat bisa membeli air di wilayahnya sendiri namun dengan harga selangit.
Kalau mau air bersih kami harus mencarinya di desa terdekat, bahkan harus beli. Di Kutabawa ini, sumur-sumur yang dimiliki warga sudah mengering sejak beberapa bulan lalu," tutur salah seorang warga, Ngatimin (50).
Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Purbalingga Tasdi mengaku telah memerintahkan anak buahnya untuk memantau wilayah yang dilanda kesulitan air bersih.
Dia juga mengingatkan para Kades dan Camat agar selalu proaktif mengecek dan melaporkan wilayah yang krisis air bersih.
"Di Kabupaten Purbalingga ini, sebanyak 12 wilayah kecamatan mengalami krisis air bersih. Kami siap untuk secepatnya mendistribusikan air bersih kepada wilayah yang dilanda kekeringan," tutup Tasdi.