KRICOM - Partai pendukung pemerintah saat ini tengah pusing memikirkan calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi). Mereka sudah tidak mungkin mencalonkan Jusuf Kalla lantaran sudah dua kali menjabat sebagai wapres.
Pengamat Politik Silvanus Alvin mengimbau Jokowi untuk memilih cawapres dari kalangan anak muda. Sebab dengan energi yang masih prima, maka dia akan bisa mengimbangi kinerja sang petahana dengan tagline 'kerja, kerja, kerja'.
"Nanti mereka bukan cuma mengimbangi pola kerja Jokowi, melainkan juga menambah daya ledaknya," kata Alvin dalam keterangan persnya, Jumat (8/3/2018).
Selain bisa menjadi orang nomor dua di Indonesia, cawapres yang dipilih Jokowi dinilai bakal mendapat keuntungan ganda. Pasalnya, elektabilitas dia pasti akan terdongkrak berkat sang petahana.
"Dia tidak hanya berpeluang besar menjadi orang nomor dua di Republik Indonesia, tapi juga seakan mendapat golden ticket untuk Presiden 2024," ujar dia.
"Jadi secara logika, sang wakil pun punya peluan cukup tinggi untuk maju di putaran selanjutnya sebagai capres," tambah Alvin.
Hal ini mengacu dari prestasi PDI Perjuangan. Partai berlambang banteng ini sudah terbukti mengantarkan kadernya menjadi kepala daerah bahkan kepala negara.
Seperti yang dialami Jokowi misalnya. Berawal dari Wali Kota Solo, dia bisa menang menjadi Gubernur DKI Jakarta saat melawan sang petahana Fauzi Bowo alias Foke. Dua tahun kemudian, Jokowi kembali menang menjadi Presiden Indonesia bersama Jusuf Kalla.
"Jokowi seakan memberi karpet merah atau memuluskan jalan untuk Pilpres 2024. Sebaliknya bila dia memilih pasangan sepuh, maka ditakutkan kerja di periode berikutnya akan menurun," tutup dia.