KRICOM - Aparat berwajib dari Polsek Depok Barat terus menggali informasi terkait penyelidikan atas kasus kematian mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Dwi Aprilianda (18). Menurut kabar yang beredar, Dwi diduga tewas saat mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) di UKM Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) pada Rabu (31/1/2018) lalu.
"Kendati pihak keluarga tidak melaporkan, kami akan melakukan penyelidikan terkait kasus itu," kata Kapolsek Depok Barat, Kompol Sukirin Haryanto saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (3/2/2018).
Menurut dia, pada tahap awal penyelidikan ini, pihaknya akan meminta keterangan dari Panitia Diksar dan keterangan dari sejumlah saksi yang saat itu berada di lokasi kejadian.
"Sebagai langkah awal, kami akan datangi panitia dan pihak kampus tempat korban kuliah," katanya.
Sedangkan untuk langkah berikutnya, pihaknya akan meminta keterangan rekam medis korban dari penyelenggara kegiatan. "Dari informasi yang saya dapat sebelum ikut Diksar, korban sudah menjalani tes terkait kondisi kesehatannya termasuk juga fisiknya dan dia dinyatakan lulus. Kondisinya bagus," tandas Kapolsek.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Dwi Aprilianda yang merupakan mahasiswa D3 Teknik Informatika di Universitas Amikom Yogyakarta meninggal dunia saat mengikuti Diksar Mapala. Kabarnya, Dwi meninggal saat menapaki Jembatan Babarsari di ketinggian 10 meter dari 20 meter yang seharusnya diselesaikan.
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Hermina, tapi sayangnya nyawa korban tak bisa diselamatkan. Dwi akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Rabu (31/1/2018) lalu.
Meninggalnya seorang mahasiswa dalam kegiatan Diksar Mapala bukanlah kali pertama. Setahun lalu tiga orang mahasiswa dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta tewas saat mengikuti program Diksar Mapala. Ketiga mahasiswa tersebut menurut laporan yang dirilis pihak berwajib, tewas usai dianiaya oleh para seniornya.