KRICOM - Partai Demokrat memberi sinyal mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden 2019. Kabarnya, Demokrat menyodorkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres ketika hendak mendukung Jokowi sebagai capres 2019.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily merasa tidak ada yang salah ketika AHY didorong-dorong untuk mendampingi Jokowi sebagai cawapres, dalam kontestasi Pilpres 2019.
Namun, kata dia, Jokowi tidak akan mentah-mentah menerima AHY sebagai cawapres. Jokowi tentu mempertimbangkan aspek pengalaman ketika memilih cawapres pendampingnya.
"Kan saya kira Pak Jokowi akan mempertimbangkan bukan hanya soal kapasitas, kemampuan tapi juga menurut saya, harus dipertimbangkan aspek pengalaman," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/3/2018).
Ace menuturkan, penting bagi Jokowi memilih sosok yang berpengalaman sebagai cawapres. Hal itu seperti ketika Jokowi memilih Jusuf Kalla (JK) sebagai cawapres dalam kontestasi Pilpres 2014.
"Partai berpikir bahwa yang mendampingi Pak Jokowi seperti Pak JK yang sudah berpengalaman menjadi wapres dan menteri itu memiliki nilai tambah buat Pak Jokowi sendiri di 2019," ungkap dia.
Ace enggan menyimpulkan jika AHY sosok yang minim pengalaman. Dia hanya ingin, sosok cawapres mampu mengimbangi dan mengerti cara kerja Jokowi.
Untuk saat ini, ungkap Ace, Golkar belum menyodorkan nama kadernya sebagai cawapres pendamping Jokowi. Golkar memilih fokus untuk pemenangan Pemilu serentak 2018.
"Partai Golkar sekarang lagi fokus bagaimana Pak Jokowi menang dan kedua elektabilitas Partai semakin naik. Karena kalau elektabilitas Partai naik, otomatis akan memiliki tambah bagi Pak Jokowi," tuturnya.