KRICOM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Afganistan, Timur Tengah, Senin (29/1/2019) kemarin. Dalam kedatangannya, orang nomor satu di Republik Indonesia ini sempat menerima medali penghargaan dari Presiden Afganistan, Ashraf Ghani.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fadli Zon menyebut, Jokowi perlu memaksimalkan kunjungan ke Afganistan. Satu di antaranya, membicarakan perihal pengungsi yang mencari suaka ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
"Harusnya memang sejauh mana ada pembicaraan 'manusia perahu' dari berbagai negara, termasuk Afganistan dan itu ditampung di beberapa daerah," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2019).
Fadli mengakui, Indonesia bukan bagian dari UNHCR sehingga sulit bagi Indonesia berperan. Adapun UNHCR merupakan komisi fungsional dalam PBB yang menangani tentang hak asasi manusia (HAM).
"Karena kita tidak menjadi bagian dari UNHCR karena tidak meratifikasi. Harusnya ada status yang jelas dari orang-orang yang ditahan tetapi meminta untuk suaka," ungkapnya.
Namun demikian, Fadli yang terkenal vokal dalam setiap kebijakan pemerintah ini juga tak lupa menyentil kegiatan Presiden saat berada di Afganistan. Salah satunya saat Jokowi mengimami Ashraf Ghani, dan para pejabat dari Indonesia saat Salat Zuhur.
Belakangan memang foto Jokowi menjadi imam Salat Zuhur di Afganistan beredar. Dalam foto tersebut, Jokowi tampak memakai serban dengan menggunakan setelan jas hitam ketika mengimami.
"Kalau Imam Salat kan biasa yah, presiden seharusnya imam dari rakyat Indonesia membawa apa yang diharapakan. Kalau jadi imam bagus-bagus saja. Saya kira itu pencitraan yang bagus lah," tandasnya.