KRICOM - Pengamat Politik Boni Hargens menilai, pernyataan Persaudaraan Alumni 212 yang mengatakan akan ada kerusuhan jika Habib Rizieq Shihab sampai datang ke tanah air hanyalah bentuk kesombongan.
Boni justru mempertanyakan apa kapasitas mereka bisa mengerahkan jutaan massa untuk mengepung Bandara Soekarno-Hatta sehingga negara diklaim rugi triliunan rupiah.
"Kan profesionalisme TNI/Polri sangat luar biasa. Kelompok FPI ini bukan tandingan aparat keamanan," kata Boni kepada Kricom di Jakarta, Sabtu (27/1/2018).
Boni menduga, kelompok perhimpunan Alumni 212 dan FPI hanya melakukan teror dan mencitrakan seakan-akan mereka sangat kuat.
"Saya kira kalau Rizieq pulang dan perjuangannya untuk kebaikan, mestinya akan mengikuti prosedur hukum di negara ini," kata Boni.
"Jadi kalau pulang untuk bikin kacau saya kira udah masuk katagori musuh negara," imbuhnya.
Diketahui, persaudaraan Alumni 212 telah menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) beberapa waktu lalu. Salah satu hasil Mukernas menyepakati rencana kepulangan Habib Rizieq yang kini sedang berada di Kota Suci Mekah, Arab Saudi.
"Tanggal 21 Februari 2018, kami Alumni 212 dan simpatisan 212 dari berbagai daerah akan adakan acara penyambutan kedatangan kepulangan HRS di Bandara Soekarno-Hatta," ujar Slamet di Masjid Al-Ittihad, Tebet, Jaksel, Sabtu (27/1/2018).