KRICOM - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Muhammad Tito Karnavian menyambangi sejumlah tokoh ulama di Kota Depok. Silahturahmi tersebut dilakukan orang nomor satu di korps Bhayangkara ini untuk meredam isu hoax penyerangan ulama yang terjadi di kota tersebut.
Dari pantauan Kricom.id, rombongan Kapolri tiba di kediaman Habib Abu Bakar bin Hasan Alattas Az Zabidi, Jalan Karya Bakti Nomor 09, RT 001 RW 006, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok, sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (16/3/2018). Saat tiba di lokasi, sang Jenderal Polisi ini langsung disambut sejumlah tokoh ulama.
Rombongan tersebut kemudian langsung menunaikan Salat Jumat bersama di Masjid Darul Istiqomah. Usai melaksanakan salat, Tito kemudian memasuki yayasan Syaid Abu Bakar Hasan Alatas untuk bersilaturahmi bersama dengan habib dan jamaahnya. Di dalam yayasan tersebut, Tito langsung dijamu makan siang bersama dilanjutkan dengan membahas isu kestabilan Negara Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Jenderal Tito mengatakan, kunjungannya ke para ulama di Depok ini tak lain untuk menjaga silahturahmi antara kepolisian dengan tokoh agama serta memerangi hoax yang beredar di masyarakat.
“Saya ke sini untuk silaturahmi sekaligus meminta doa kepada ulama untuk menjaga keutuhan NKRI. Isya Allah negara ini tetap aman dan tidak terpecah belah oleh isu yang tidak benar," Kata Jenderal Tito di lokasi.
"Kepolisian berupaya keras untuk menciptakan perdamaian di seluruh lapisan masyarakat dan harus dijunjung ke-Bhinekaan dan rasa persatuan kepada warga. Ini membutuhkan dukungan dari para orangtua, tokoh pemuda, ulama dan Alhabib,” tegasnya.
Menurutnya, pendekatan terhadap pemuka agama di setiap daerah perlu dilakukan jajaran Kepolisian. Karena para ulama tersebut dapat dengan cepat menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk memerangi isu hoax yang dapat memecah belah negara.
“Kami yakin kalau ulama dan umaroh bersatu, Insya Allah negara ini akan tetap aman. Kami hanya menyampaikan pesan para ulama harus ikut berperan melawan hoax ke jamaah mereka. Jangan terpengaruh dengan hal itu karena itu semua tidak benar,” jelas Tito.
Tito menambahkan, Polri pun telah mengerahkan beragam cara untuk memberantas hoaks yang beredar di tengah masyarakat. Bahkan, para pelaku penyebar informasi tidak benar itu pun ditindak sesuai dengan regulasi yang dilanggar. Di samping itu, ia berharap para ulama tetap memberikan informasi melawan hoax di tengah masyarakat.