KRICOM - Keributan sempat terjadi usai Gubernur Papua, Lukas Enembe keluar dari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (4/10/2017) petang. Pantauan Kricom, sejak keluar dari lobby Gedung KPK, Lukas memang irit bicara kepada awak media.
Lukas sendiri mengaku mendatangi gedung lembaga antirasuah untuk mengklarifikasi soal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
"Hanya klarifikasi LHKPN saja, tidak ada masalah sama LHKPN. Ini mau saya isi semua kekayaan saya di LKHPN," singkat Lukas.
Dikonfirmasi soal apakah ada kejanggalan terkait kedatangannya, Lukas tak menggubrisnya. Pasalnya, Lukas sudah berada di Gedung KPK lebih dari lima jam.
Dia pun tak menggubris pertanyaan awak media dan terus berlalu menerabas kerumunan awak media yang hendak mengkonfirmasi lebih lanjut.
Namun saat mencoba menerobos kumpulan wartawan, salah seorang pengawal Lukas bertindak agresif. Selain menghalang-halangi, pria berbadan kekar tersebut juga menyikut seorang perempuan yang merupakan reporter media online hingga hampir terjatuh.
Melihat rekannya disakiti, para wartawan pun geram dengan ulah pria bertubuh kekar tersebut. Alhasil, pria tersebut tak diperkenankan berlalu dari Gedung KPK dan dituntut meminta maaf.
Namun, bukannya meminta maaf, dia malah berkoar dan mengaku dirinya seorang wartawan. "Saya juga pers," kata dia sewot.
Merasa tak percaya, awak media pun mendesak orang itu untuk mengeluarkan kartu pers sebagai tanda bahwa dia memang benar seroang wartawan.
"Media mana? Coba lihat kartu persnya kalau memang benar wartawan," ujar wartawan geram.
Karena merasa tersedak, pria tersebut malah langsung kabur keluar Gedung KPK. Hal ini semakin membuat geram para awak media.
Kejar-kejaran dan adu argumen pun terjadi hingga ke jalan di depan KPK, Kuningan, Jakarta Selatan. Beberapa pengendara yang melintas pun sempat memperlambat laju kendaraannya.
Setelah didesak dan dikerumuni, akhirnya pria itu pun meminta maaf dan meninggalkan gedung antirasuah tersebut.