KRICOM - Masyarakat Aceh sepertinya tidak akan bisa melupakan insiden bencana tsunami. Ya, 13 tahun silam tepatnya 26 Desember 2004 yang lalu, Aceh diguncang gempa berkekuatan 9,2 SR yang diikuti hantaman gelombang tsunami.
Bencana yang menewaskan ratusan ribu nyawa itu ternyata menyisakan kisah-kisah luar biasa. Mulai dari seorang korban yang diselamatkan oleh seekor ular hingga masih kokohnya masjid-masjid menjadi bukti adanya keajaiban di balik bencana tsunami. Kali ini, KRICOM akan membahas kejadian aneh yang terjadi saat tsunami Aceh.
1. Diselamatkan Ular
Umi Kalsum (58), selamat dari maut berkat bantuan seekor ular. Saat itu, ia sedang asyik menanam bunga di perkarangan rumahnya. Namun tiba-tiba gempa bumi terjadi. Beberapa menit setelah gempa, banyak orang berlarian sambil berteriak air laut akan naik.
Umi ikut berlari menyelamatkan diri, tetapi tidak jauh Umi berlari, tubuhnya terhempas gelombang tsunami. Ia sempat hilang kesadaran karena tubuhnya terombang-ambing gelombang raksasa itu.
Saat tersadar ia sudah berada di Jembatan Kajhu dan dililit sekor ular besar. Ia mengira itu adalah sebuah batang pohon pisang, namun saat dilihat kembali adalah kepala ular. Kemudian ia berucap kepada ular untuk menyelamatkannya.
Ular itu kemudian bergerak dan menenggelamkan dirinya ke sungai dan tiba-tiba ia sudah berada di Jembatan yang berbeda, kemudian ular itu melepaskan lilitannya dan pergi begitu saja.
2. Kubah Penyelamat
Saat gelombang tsunami menerjang Aceh, seluruh bangunan Masjid Jami di Desa Lamteungoh rusak dan hanya menyisakan kubah masjid seberat 80 ton dan berdiameter 4x4 meter. Kubah itu terbawa arus sejauh 2,5 kilometer dan terdampar di desa Gurah.
Sekarang kubah ini dikenal dengan nama Kubah Masjid Al-Tsunami. Berpindahnya kubah ini diluar nalar manusia. Bagaimana tidak, kubah 80 ton itu terombang-ambing tsunami melewati pemukiman warga dan akhirnya terdampar di tengah-tengah persawahan dan berada di lereng gunung.
Perjalanan kubah ini menyisakan cerita mistis. Sriana seorang pemandu pariwisata daerah setempat pernah menemukan tamu paruh baya dan berkelakuan aneh yang datang ke Monumen Kubah Masjid Al Tsunami.
Lelaki paruh baya tersebut terkagum dan termenung sambil mengucapkan kalimat-kalimat Allah. Ia mengatakan bahwa kubah ini dibawa oleh tiga orang bersorban putih. Tiga orang tersebut adalah seorang ulama besar bernama Hamzah Fansuri bersama dua muridnya.
Kubah ini juga disebut sebagai kapal penyelamat karena telah menyelamatkan banyak orang yang naik ke atas kubah saat tsunami menerjang.
3. Masjid yang Tetap Kokoh
Sebuah masjid yang terletak di Lampuuk, Aceh Besar masih beridiri kokoh saat diterjang tsunami. Padahal, seluruh bangunan yang berada di sekitar masjid itu luluh lantah dihajar tsunami.
Ajaibnya lagi, rumah ibadah yang bernama Masjid Rahmatullah ini letaknya hanya 500 meter dari bibir pantai. Masjid ini menjadi satu-satunya bangunan yang masih kokoh di sebuah perkampungan Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Meski tak benar-benar utuh, masjid ini kemudian direnovasi dengan dana bantuan dari Bulan Sabit Merah Turki.
4. Bertahan Hidup 21 Hari
Minggu pagi, 26 Desember 2004 seorang bocah bernama Martunis berencana untuk bermain sepak bola bersama teman-temannya dengan mengenakan kostum Tim Nasional Portugal.
Namun, tiba-tiba gelombang tsunami datang dan membuat ia bersama ibu dan adiknya berupaya menyelamatkan diri dengan menumpang mobil pick up tetangganya. Saat itu ayahnya sedang bekerja dan tidak bersama mereka.
Tsunami menerjang begitu dahsyat dan membuat Martunis, ibu dan adiknya tenggelam bersama mobil yang ditumpanginya. Namun, Tuhan masih sayang Martinus, seketika ia muncul ke permukaan dan langsung menaiki sebuah kasur yang mengambang. Ibu, kakak dan adiknyapun hilang terseret tsunami dan berpisah selamanya.
Nahas, kasur yang ditumpanginya lama-kelamaan tenggelam dan ia kembali terombang-ambing sampai pingsan. Setelah siuman, ia telah tersangkut di atas pohon bakau.
Ia bertahan hidup selama 21 hari di atas pohon. Untuk bertahan hidup, ia memungut makanan dan air mineral yang terseret gelombang. Setelah 21 hari bertahan hidup, salah satu warga menemukannya dan menyerahkan dia ke awak televisi Inggris yaitu Sky News.
Dalam sekejap gambar Martunis yang masih mengenakan seragam Timnas Portugal beredar di televisi Eropa. Ia menarik simpati bintang top sepakbola Portugal seperti Luis Figo, Nuno Gomes dan Cristiano Ronaldo. Martunis mendapatkan bantuan sebesar Rp 500 juta lebih dari mereka. Selain itu, Cristiano Ronaldo juga memberikan beasiswa sekolah sepakbola di Sporting Foundations.
Itulah kisah-kisah ajaib saat terjadi tsunami di Aceh. Semoga ke depannya, Indonesia dijauhkan dari bencana alam maha dahsyat yang menyebabkan ratusan nyawa melayang.