KRICOM - Aksi mogok kerja yang dilakukan puluhan sopir angkutan umum perkotaan (Angkot) membuat repot aparat kepolisian. Pasalnya, para pelajar jadi tidak punya kendaraan untuk berangkat sekolah.
Apalagi, para sopir angkot itu juga melarang sopir ojek online untuk tidak beroperasi di kawasan Medan.
Guna mengatasi hal ini, Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho menyuruh anak buahnya untuk menjadikan mobil dinas sebagai 'bus' antar jemput anak sekolah.
"Kita mengerahkan seluruh kendaraan roda empat maupun roda dua guna mengantar pelajar maupun masyarakat dari satu tempat ke tempat lain," kata Sandi kepada wartawan di lokasi, Kamis (14/12/2017).
Selain berperan mengantar anak sekolah dan masyarakat, pihaknya juga berkoordinasi dengan Direktorat Intelkam dan Sabhara guna mengantisipasi terjadinya aksi anarkis.
Bukan tidak mungkin kalau aksi sweeping yang dilakukan sopir angkot membuat para ojek online berbuat nekat.
"Kita menempatkan personel di setiap persimpangan. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi dan menangkap para sopir angkutan yang akan melakukan sweeping terhadap angkutan online maupun angkutan umum yang masih beroperasi," tandas perwira dengan tiga melati dipundaknya ini.
Pantauan Kricom.id dilapangan, masyarakat maupun pelajar tampak antusias naik ke kendaraan dinas polisi guna diantarkan ke tempat tujuannya masing-masing.