KRICOM - Misteri kematian Ruliani alias Yani di rumah kontrakannya Pasar III, Dusun 14, Percut Seituan akhirnya terungkap. Janda dua anak ini ternyata bukan tewas karena gantung diri, melainkan dibunuh.
Berdasarkan hasil penyelidikan Polsekta Percut Seituan dan autopsi RS Bhayangkara, pembunuh Yani tak lain adalah kekasihnya sendiri yakni Junaidi alias Gepeng (38).
Dia nekat membunuh Yani lantaran kesal terus didesak korban untuk bertanggung jawab atas kehamilan yang dilakukannya. Kini supir angkot itu pun mendekam di sel tahanan Polsekta Percut Seituan.
"Korban untuk bertanggung jawab atas kehamilan yang dilakukannya. Kini supir angkot itu pun mendekam di sel tahanan," kata Kapolsekta Percut Seituan, Kompol Pardamaean Hutahaean saat konferensi pers di kantornya, Kamis (23/11/2017).
Sebelum melakukan pembunuhan, Gepeng dan Yani sempat terlibat pertengkaran hebat. Janda dua anak ini terus memaksa dinikahi lantaran takut ditinggal pergi oleh pelaku.
Akibat pertengkaran itu, korban lantas masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu dari dalam. Yani malas terus berdebat dengan kekasihnya.
"Akhirnya aku masuk ke kamar korban lewat kamar sebelah dengan cara memanjat tembok. Setelah aku masuk ke kamar korban kami bertengkar lagi. Korban bilang dia mau mati saja," timpal Junaidi.
Lalu, tersangka mengambil bangku yang ada di kamar dan meletakannya di atas tempat tidur korban. Selanjutnya Yani naik ke bangku dan mengikat lehernya sendiri dengan kabel.
"Sedangkan tersangka ini, mengikatkan ujung kabel yang satunya lagi ke tiang yang ada di atas kamar dengan posisi tersangka berdiri dibelakang korban. Gepeng kemudian turun dan membalikkan badan. Tiba-tiba saja kekasihnya sudah tergantung," timpal Kompol Pardamean.
Saat korban tergantung, tersangka hanya diam saja melihat Yani menjemput ajal. Begitu korban benar-benar tewas, dia memotong tali menggunakan pisau sehingga kekasihnya terjatuh di atas kasur.