KRICOM - Meski temah menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setya Novanto saat ini masih menjabat sebagai Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar.
Menyikapi hal itu, inisiator Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia berang. Bagi dia, lembaga terhormat seperti DPR tak layak dipimpin oleh seorang tersangka kasus korupsi yang mendekam di balik jeruji besi.
"Betapa terhinanya bangsa ini, Ketua DPR sebagai institusi negara dan Golkar sebagai intisusi politik dipimpin dari balik jeruji besi dan diikuti oleh pengikutnya," ujar Doli usai diskusi bertajuk "Beringin Diterpa Angin" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11/2017).
Menurut Doli, rapat pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan untuk tetap mempertahankan Setnov sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPR tidak sesuai dengan harapan publik.
"Putusan dari rapat pleno kemarin tidak sesuai dengan harapan kita semua. Baik harapan publik, maupun harapan keluarga Partai Golkar," tegasnya.
Seharusnya, tegas Doli, rapat pleno yang berlangsung selama delapan jam itu digunakan untuk membicarakan persiapan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munsalub) guna menyelamatkan citra Golkar yang kian terbenam.
"Dimana perubahan itu dimulai dari pergantian kepemimpinan Ketum. Apalagi, keputusan itu cuma diambil berdasarkan surat wasiat yang dalam sebuah mekanisme organisasi itu sangat tidak lazim," pungkasnya.