KRICOM - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partainya masih belum menentukan sikap terkait pasangan yang hendak mereka usung di Pilkada Jawa Timur.
Kepada wartawan, Hasto mengatakan bahwa partai berlambang banteng bermoncong putih itu masih menunggu suasana hati dari Abdullah Azwar Anas yang terlibat skandal foto syur. Sehingga, deklarasi pasangan calon masih belum bisa diumumkan hari ini.
"Untuk Jawa Timur tentu saja kami masih melihat suasana kebatinan dari hati Abdullah Azwar Anas yang saat ini terus mendapat dukungan dari rakyat. Dan juga rakyat berbondong-bondong ke Banyuwangi untuk melihat bagaimana kinerja dari Azwar Anas," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Minggu (7/1/2018).
Menurut Hasto, PDIP tidak tergesa-gesa terkait kasus Azwar Anas dan jika sudah siap maka PDIP akan mengumumkannya siapa yang bertarung di Jawa Timur.
"Tentu saja kami tidak tergesa-gesa karena masih ada waktu ya. Kami kan sudah ikut pemilu berulang kali sehingga kami tahu kapan kami umumkan," ucap Hasto.
Selain Jawa Timur Hasto mengatakan kalau Kalimantan Timur masih penugasan. Kepada wartawan Hasto mengatakan kalau masih ada penugasan dan juga koalisi lagi untuk Pilkada Kaltim.
"Ada satu provinsi yang sifatnya masih penugasan khususnya di Kalimantan Timur mengingat posisi politik PDIP kami tidak bisa maju sendiri dan inilah watak pemilu serentak karena berhubungan dengan partai-partai itu begitu kuat bagaikan keterikatan satu sama lain," ucap Hasto.
Sekedar informasi Hasto datang menggunakan baju dengan corak hitam dan merah. Kepada wartawan Hasto mengatakan kalau warna hitam adalah corak kerja keras dan juga keprihatinan karena diawal Pilkada PDIP menurutnya sudah harus mengalami goncangan. Walaupun tidak secara rinci maksud dari goncangan nampaknya terkait mundurnya Azwar Anas dan kasus foto syur yang diduga kuat adalah foto Azwar Anas.
Tetapi terkait posisi Azwar, Hasto masih menjawab dengan nada "menggantung" sembari dengan melihat kondisi yang yang ada. "Ya kita lihat nantilah, kan politik itu seni," ucap Hasto.
Terakhir terkait Tririsma Rini yang menolak untuk menggantikan Azwar Anas Hasto mengatakan jika Risma tidak menolak tetapi dirinya masih memiliki mimpi untuk membangun kota Surabaya.
"Bu Risma tidak menolak. Dirinya menyampaikan kalau mimpi beliau tentang kota Surabaya. Begitu besarnya dan rakyat Surabaya begitu mencintai Bu Risma," ucap Hasto.