KRICOM - Maraknya kabar-kabar bohong atau hoax di tanah air membuat resah berbagai kalangan. Pasalnya, berita-berita bohong bisa memberikan pengaruh buruk terhadap masyarakat dan berujung pada kehancuran sebuah negara.
Hal tersebut diutarakan oleh Wakil Kapolri Komjen Syafruddin. Saat ditemui wartawan, Syafruddin mengambil contoh negara Tunisia yang masyarakatnya pernah termakan hoax dan akhirnya mengalami kekacauan.
"Anda tahu Tunisia bisa jadi dilanda guncangan besar itu karena dimulai dari hoax. Hoax sampai bisa fatal bagi sebuah negara, oleh karena itu semua saya imbau untuk mengantisipasi," kata Syafruddin kepada wartawan, Senin (8/1/2018).
Ia pun menjelaskan bahwa orang-orang yang kerap menyebarkan hoax adalah mereka yang tidak puas terhadap satu aspek di kehidupannya.
"Mulai dari ketidakpuasan, kemudian hoax bisa terjadi," paparnya.
Syafruddin juga menegaskan bahwa Polri akan bertindak tegas dalam menangkal berita-berita bohong, terutama sepanjang penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018.
"Oleh karena itu Polri bukan hanya menyiapkan pengamanan fisik tetapi patroli siber. Kami juga sudah siapkan dan sudah operasionalkan," jelasnya.