KRICOM - Teka-teki aktivitas Jenderal Gatot Nurmantyo usai purna tugas dari kemiliteran masih tanda tanya. Ketua Panitia Penyelenggara Sewindu Haul Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid justru menawarkan mantan Panglima TNI ini untuk menjadi santri.
Disinggung soal itu, Gatot menanggapi dengan tersenyum. Dia tidak menutup peluang untuk ikut menyelami dunia santri.
"Ya ajakan bagus dong. Ya kan," kata Gatot ditemui usai menghadiri acara Sewindu Haul Gus Dur, Jumat (23/12/2017) malam.
Dia menuturkan, siapa pun perlu mendalami setiap ilmu yang belum diketahuinya. Siapa pun tidak boleh berhenti menimba ilmu. Terlebih hal itu merupakan ajaran Presiden RI Keempat, Gus Dur.
"Walaupun sudah punya ilmu, kita harus belajar terus kan. Jangan sampai berhenti belajar. Gus Dur kan belajar enggak kenal waktu," timpalnya sembari tersenyum.
Candaan-candaan dilontarkan dalam acara Sewindu Haul Gus Dur. Utamanya candaan dilontarkan oleh anak Gus Dur, Yenny Wahid.
Candaan diawali Yenny ketika mengucapkan nama Jenderal Gatot Nurmantyo ketika hadir di lokasi Sewindu Haul Gus Dur.
"Selamat datang Jenderal Gatot Nurmantyo, Panglima TNI. Kalau sekarang kan Marsekal Hadi Tjahjanto yang menggantikan," kata Yenny di lokasi acara.
Dalam tata cara santri, terang Yenny, Jenderal Gatot tetap dianggap sebagai Panglima TNI. Meskipun secara fakta, dia sudah tidak lagi menjabat posisi tersebut secara struktural.
Lantas Yenny menawarkan aktivitas baru Gatot pasca melepas jabatan Panglima TNI secara struktural. Dengan kedekatan Gatot ke kyai, dia menawarkan mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini untuk menjadi santri.
"Pak Gatot ini akrab dengan kiai sudah lama sekali. Tidak tahu setelah tidak jadi panglima TNI, bolehlah Pak Gatot jadi santri juga," canda Yenny ke Gatot yang disambut tawa peserta yang hadir dalam Sewindu Haul Gus Dur.