KRICOM - Surat mutasi perwira tinggi (Pati) yang diterbitkan Panglima TNI era Jenderal Gatot Nurmantyo dianulir oleh penggantinya, Marsekal Hadi Tjahjanto. Setidaknya ada 16 Pati tidak dimutasi pasca penganuliran tersebut.
Gatot mengaku, tidak keberatan dengan penganuliran mutasi Pati pada eranya. Bahkan dia mendukung kebijakan yang dibuat Hadi.
Dukungan itu, dibuktikan Gatot dengan tidak segera melantik para Pati pasca mengeluarkan surat mutasi. Padahal, bisa saja Gatot segera melantik para Pati tanpa menunggu Hadi menjabat Panglima TNI.
"Saya sampaikan bahwa, surat keputusan yang saya keluarkan itu adalah hasil sidang bersama-sama. Ditandatangani juga oleh kepala staf angkatan. Dan saya katakan sengaja saya tidak melantik karena memberikan kesempatan untuk panglima yang baru, Pak Hadi untuk mengevaluasi," kata Gatot ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2017) malam.
Dia menerangkan, tindakan tidak melantik itu, sengaja dilakukan guna memberi ruang evaluasi kepada Hadi. Pasalnya, setiap pimpinan, pasti memiliki pertimbangan tersendiri untuk memutasi bawahannya.
"Namanya evaluasi bagaimana yang terbaik menurut beliau. Kan beda pandangan. Sekarang kan saya bukan Panglima TNI. Hak prerogatif beliau dong," ungkap Gatot.
Lebih lanjut, dia memastikan, tidak ada hal keliru dalam penganuliran mutasi. Sebagai panglima, Hadi memiliki hak membatalkan mutasi di tubuh TNI.
"Boleh-boleh saja. Sah saja. Ya itu saya katakan melantik saya kasih kesempatan ke beliau," pungkasnya.