KRICOM - Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) merasa Jusuf Kalla (JK) adalah sosok ideal pendamping Joko Widodo sebagai calon wakil presiden. Hal itu makin diperkuat dengan hasil beberapa survei yang menempatkan JK di posisi teratas.
"Menurut saya pilihan ideal berdasarkan survei saja, kami pakai yang lebih simpel. Parameternya yang tertinggi adalah Pak JK," kata Bamsoet di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/2/2018).
Namun dia menyadari jika rencana memasangkan JK dengan Jokowi terganjal aturan. Berdasarkan aturan, JK tak bisa kembali mencalonkan wakil presiden karena sudah dua kali menjabat.
Karena itu, dia mengusulkan sosok lain sebagai pendamping Jokowi, salah satu nama potensial yakni Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
"Kalau Pak JK tidak boleh, maka yang ideal adalah pasangan Jokowi dan Prabowo," lanjut Ketua DPR RI ini.
Selain memiliki elektabilitas yang tinggi, pemasangan keduanya juga bisa menyatukan perpecahan politik yang saat ini terjadi di masyarakat. Terlebih keduanya juga sempat head to head di Pilpres 2014 lalu.
"Jadi (pemasangan) tanpa ada pertarungan sengit yang berpotensi menimbulkan luka kembali terhadap kelompok-kelompok bangsa kita," ungkapnya.
Ketika Pilpres 2014, diketahui Indonesia terpecah menjadi dua koalisi besar, yakni kubu pendukung Jokowi dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan kubu Prabowo dengan Koalisi Merah Putih (KMP).
"Akhirnya kinerja pemerintahan satu tahun kemarin pasca pilpres kan agak stuck, tidak langsung bisa berlari karena parleman ada perpecahan," ungkapnya.