KRICOM - Setahun belakangan ini, istilah 'generasi micin' sering kali terdengar di telinga kita. Baik di dunia nyata ataupun media sosial, kata ini kerap dijumpai.
Generasi micin, mewakili perilaku anak-anak zaman sekarang yang membuat orang lain gagal paham, hingga membuat Anda geleng-geleng kepala.
Kata micin, dipakai karena muncul stigma di masyarakat yang menggangap jika mengonsumsi salah satu bumbu masakan itu secara berlebihan bisa membuat seseorang menjadi bodoh.
Namun apakah benar micin atau yang mempunyai nama lain MSG seburuk itu bagi manusia, sehingga dipakai untuk mewakili orang-orang yang berperilaku salah?
Kricom.id merangkum beberapa info mengenai micin. Kamu puun akan segera mengetahui fakta sebenarnya tentang bumbu penyedap tersebut.
1. Glutamat
Foto: tipsperawatancantik.com
Micin atau monosodium glutamat (MSG) adalah garam natrium asam glutamat yang ditemukan, pada tahun 1908, oleh seorang profesor kimia Universitas Tokyo, Kikunae Ikeda.
Glutotamat yang merupakan bahan ajaib dari MSG dapat menggurihkan hidangan. Bahan ini sebenarnya adalah ekstrak asam amino alami yang terdapat di berbagai makanan, seperti ikan, daging, susu, sayur, hingga buah-buahan.
2. Batas aman MSG
Foto: forumsebelah.com
Organisasi Kesehatan Dunia atau yang biasa juga disebut WHO, merekomendasikan batas aman mengonsumsi micin, yakni sebanyak 6 gram/hari. Sedangkan Menkes hanya kurang sedikit, yaitu 5 gram/hari. Padahal rata-rata orang Indonesia mengonsumsi MSG hanya dikisaran 0,65-0,8 setiap harinya.
Sebuah penelitian yang dilakukan Zulfikar Hermawan dari Zenius, menemukan bahwa kandungan MSG dalam semangkuk bakso kaki lima (di Bandung) rata-rata hanya sekitar 0,5 gram. Masih jauh dari batas maksimum konsumsi MSG.
Kecuali kalau kalian makan bakso sampai 12 kali dalam sehari, baru deh kamu boleh khawatir masalah MSG. Tapi ada enggak ya orang yang sehari makan bakso lebih dari 12 kali? Hmm...
3. Lebih menyehatkan dibanding garam
Foto: makethebrainhappy.com
Pada tahun 2013, Liputan6 memberitakan, rumah sakit akan lebih memilih monosodium glutamat yang notabenenya bahan utama micin dibandingkan garam dalam makanan yang diberikan kepada pasien.
Alasannya, MSG mengandung lebih sedikit natrium dibandingkan garam dapur biasa. Hal ini tentu enjadikannya penyedap rasa tersebut lebih aman untuk dikonsumsi pasien pengidap hipertensi atau yang harus menghindari garam dalam dietnya.
4. Chinese Restaurant Syndrome (CRS)
Foto: singaporeosteopathy.com
Istilah CRS ini pertama kali muncul sekitar tahun 1968. Saat itu, Dr. Robert Ho Man Kwok menyimpulkan gejala mual, pusing, lemas dll yang umum terjadi sekitar 20 menit setelah makan di restoran Chinese sebagai CRS.
Lalu banyak orang menyimpulkan gejala tersebut disebabkan oleh kandungan MSG. Karena pada umumnya restoran Chinese lebih banyak menggunakan bumbu penyedap tersebut dibandingkan kedai lainnya.
Hal ini jugalah yang memulai isu negatif tentang micin dan menempel hingga sekarang.
5. Efek samping MSG
Foto: Fakta.co.id
Segala sesuatu yang berlebihan pasti ada efek samping, termasuk juga micin.
Jika mengonsumsi MSG berlebihan dan terlalu sering, dapat membuat nafsu makan kita semakin bertambah Hal itu dikarenakan micin membuat kita resisten terhadap leptin (hormon yang membuat kenyang), sehingga kita akan merasa lapar terus.
Selain itu, kadar MSG yang cukup banyak dalam tubuh juga bisa membuat kita kekurangan mikronutrien, seperti vitamin C dan E, magnesium, krom, dan zinc.
Nah, bagaimana pendapat kalian setelah mengetahui fakta-fakta soal micin? Semoga dengan membaca artikel di atas, bisa meluruskan pandangan kamu terhadap micin ya!
Ingat, tak ada satu pun penelitian yang menyatakan MSG berbahaya sampai membuat bodoh seseorang yang mengonsumsinya. Jadi sekarang kalian harus berpikir dua kali jika ingin menyematkan kata-kata 'generasi micin' terhadap seseorang.
Ya, walaupun ada efek sampingnya, dan memang segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, tapi tidak perlu sampai dihindari segitunya, selama masih di batas aman, enggak apa-apa kok.
Bayangkan aja coba kalau kalian makan tanpa micin atau garam? Hambar banget kan, seperti kisah kamu dengan mantan. Manis di awal, hambar di akhir. Hehehee