KRICOM - Nama Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto didorong beberapa pihak untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo. Jika terlaksana, pasangan Jokowi-Prabowo dianggap sebagai capres-cawapres ideal.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyebut, kecil kemungkinan Prabowo bersanding dengan Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2019. Apalagi, kata dia, Gerindra solid mendukung Prabowo sebagai capres 2019.
"Saya kira kalau bagi Gerindra, kami akan solid mendukung Prabowo menjadi calon presiden," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/2/2018).
Dia menegaskan, dukungan kepada Prabowo tidak bisa ditawar lagi. Terlebih dalam beberapa kesempatan, seperti pada momen perayaan hari jadi ke-10, para kader menegaskan dukungan ke Prabowo.
"Ya, jadi calon presidenlah, itu harga mati," tegas Fadli.
Lebih lanjut, Fadli mengatakan, para kader Gerindra berencana mengukuhkan kembali dukungan ke Prabowo sebagai capres 2019. Pengukuhan itu akan dilaksanakan dalam Konsolidasi Nasional Gerindra, pada Maret 2018.
"Ya dalam waktu dekat kami akan melakukan konsolidasi nasional bulan Maret ini. Tanggalnya sedang ditentukan dan juga melihat jadwal-jadwal lain," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar, Bambang Soesatyo merasa nama Jusuf Kalla sebagai sosok ideal pendamping Joko Widodo sebagai calon wakil presiden. Terlebih, kata dia, dalam beberapa survei, nama JK memiliki elektabilitas tertinggi untuk mendongkrak suara Jokowi.
"Menurut saya pilihan ideal berdasarkan survei yang tertinggi adalah Pak JK," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/2/2018).
Namun dia menyadari, rencana memasangkan JK terganjal aturan. Pasalnya JK sudah dua kali menjabat sebagai wakil presiden.
Karena itu, dia mengusulkan sosok lain sebagai pendamping Jokowi. Adapun nama potensial tersebut yakni Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
"Kalau Pak JK tidak boleh, maka yang ideal adalah pasangan Jokowi dan Prabowo," paparnya.