KRICOM - Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo meyakini kalau tahun politik pada 2018 mendatang akan berjalan damai. Hal ini berkaca dari suasana pilkada di tahun-tahun sebelumnya.
Sebab kalau flashback ke beberapa tahun terakhir, kegaduhan politik hanya terjadi di media sosial saja. Guna mencegah kejadian itu, aparat keamanan bisa melakukan patroli cyber di dunia maya.
"Kan selama ini ramainya itu hanya di media sosial saja. Tetapi, di luar itu semuanya berjalan damai," kata Gatot saat kunjungan ke Dermaga Komando Armada Kawasan Timur, Surabaya, Jumat (8/12/017).
Jenderal bintang empat ini berpesan kepada anak buahnya untuk bersikap netral menjelang tahun politik. Dia mengimbau kepada polisi untuk tak segan melaporkan oknum TNI yang berbuat curang saat Pilkada.
"Presiden sudah menyampaikan bahwa TNI dan Polri politiknya adalah politik untuk negara. Makanya kami titip pesan ke kapolri, jika ada anggota polri yang melihat TNI tidak netral, silakan melapor," tutur Gatot.
Gatot sendiri akan melaksanakan perintah tersebut meski sudah pensiun sebagai Panglima TNI. Sebab sebagai prajurit militer, perintah tegak lurus masih berlaku.
Ketika presiden sudah melakukan intruksi, maka seluruh prajurit dari tingkat paling bawah sampai ke atas, harus mentaati. Jika ada yang melanggar, hukumannya tentu sanksi hukum.
"Tidak TNI saja. Kapolri juga menitip pesan kepada kami, jika ada anggota TNI ada yang melihat angota polri tidak netral, maka silakan melapor," tambahnya.
Terakhir, Gatot berpesan kepada media massa agar tak menjadi provokator selama pilkada berlangsung.
"Media saya harap tetap bikin teduh agar Indonesia tetap adem dan menjadi negara yang patut dicontoh dalam demokrasi," tutupnya.