KRICOM - Kesempatan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk duduk di kursi Presiden sepertinya cukup sulit. Dalam beberapa lembaga survei, dia selalu berada di bawah petahana Presiden Joko Widodo.
Menurut peneliti Centre For Strategic and Interntional Studies (CSIS) Arya Fernandez, sepak terjang Prabowo Subianto yang kerap mengkritisi pemerintah rupanya tak terlalu menarik bagi kaum milenial yang berusia 17-29 tahun.
"Pola generasi milenial yang kritis ini hanya berada di perkotaan dan milenial berpendidikan tinggi. Sementara secara umum, generasi milenial kita yang berpendidikan SMA daya kritisnya tak terlalu terlihat," kata Arya di Gedung CSIS, Jalan Tanah Abang 4, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017).
Arya melanjutkan, generasi milenial saat ini cenderung puas dengan pemerintahan Jokowi.
"Kalau mereka mengkritisi dan tak puas dengan pemerintah, seharusnya angkanya tinggi," tutup Arya.
Dalam hasil survei CSIS yang dilakukan pada 23-30 Agustus lalu, Presiden Joko Widodo kembali menempati urutan pertama dengan perolehan suara responden, yaitu sekitar 33,3 persen suara kaum milenial.
Di posisi kedua ada nama Prabowo Subianto yang dipilih oleh 25 persen kaum milenial dan 24,5 persen nonmilenial.
Kemudian disusul Ridwan Kamil (5,8 persen milenial/1,7 persen nonmilenial), Tri Rismaharini (4,8/1,7), SBY (4,7/2,7), Gatot Nurmantyo (4,2/1,3), Ahok (3,5/1,4), AHY (2,7/2,1), Susi Pudjiastuti (2,7/0,7), Anies Baswedan (2,3/0,7), Hary Tanoesoedibjo (2,3/1,2), Jusuf Kalla (2,3/1,0), Sri Mulyani (0,4/0,8), dan Tito Karnavian (0,7/07).