KRIMINALITAS.COM, Jakarta - Masyarakat Indonesia dikejutkan oleh sebuah aksi rasisme yang menimpa Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi. Ironisnya, pelaku merupakan seorang mahasiswa asal Indonesia yang tengah menimba ilmu di Singapura.
Peristiwa ini berawal ketika Zainul tengah mengatre untuk melakukan check-in di pesawat Batik Air 7156 kelas bisnis, Minggu (9/4/2017), sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Saat itu pria yang juga akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini tengah bersama istrinya.
Namun tiba-tiba dari arah belakang, muncul seorang pria yang kemudian melontarkan protes kepada TGB dan istrinya. Menurut pria yang belakangan diketahui bernama Steven Hadisurya Sulistyo ini, TGB dan istrinya tidak mengantre seperti orang lain.
Padahal menurut keterangan TGB, ia hanya meninggalkan barisan untuk bertanya kepada petugas bandara setempat. Selain itu, istri TGB juga masih tetap berada di dalam antrean.
Melihat TGB yang sembarangan masuk ke dalam barisan, Steven pun langsung naik pitam dan menyampaikan kata-kata hinaan yang sangat kasar kepada TGB.
"Orang Indo sudah salah tidak mau mengakui malah marah, Dasar Orang Indo tidak bisa mengantri," ujar Steven saat itu.
Mendengar kata-kata tersebut, istri TGB pun marah dan merasa tidak terima. Ia dan Steven pun terlibat pertengkaran. Ketika perdebatan kian memanas, Steven pun melontarkan sebuah kata bernada rasis terhadap TGB dan istrinya.
"Dasar Indo, dasar Indonesia, dasar pribumi, t**o," ucap Steven saat itu.
"Maaf Ibu, orang Indo itu satu bangsa, saya tidak menjelekkan ibu sebagai orang Indo. Maaf-maaf. Kalau saya panggil t**o, ibu berhak marah," sambungnya lagi.
Karena tak mengerti arti kata yang diucapkan oleh Steven, istri TGB pun segera mencari maknanya lewat ponselnya. Dari situ, ia menemukan bahwa kata tersebut memiliki konotas yang amat buruk dan menyudutkan secara rasial.
"Katakan itu lagi saat tiba di Jakarta," tantang TGB�kepada Steven.
Setelah tiba di Jakarta, TGB bersama istrinya langsung melaporkan Steven ke Pos Polisi Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Namun setelah melalui proses mediasi, akhirnya Steven mengakui kesalahannya dan meminta maaf pada TGB.
"Saya mau melapor karena awalnya tidak mau meminta maaf, tapi kemudian meminta maaf. Ya sudah, saya maafkan," kata TGB.
TGB sendiri mengaku enggan meneruskan perkara tersebut usai Steven menyatakan permintaan maaf dan mengakui kesalahannya. TGB juga meminta agar warga NTB tidak terpancing emosi dan mengedepankan keamanan dan ketertiban.
"Saya mau melapor karena awalnya tidak mau meminta maaf, tapi kemudian meminta maaf. Ya sudah, saya maafkan," kata TGB.