KRICOM - Ada pemandangan yang tidak biasa saat Presiden Joko Widodo meresmikan kereta cepat Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (2/1/2017). Selain ditemani sejumlah menterinya, tampak pula Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.
Dilansir dari Setkab.go.id, Presiden Jokowi tiba di Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah terlebih dahulu tiba di Gate 2 Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta. Selanjutnya dari terminal 3, Presiden naik Skytrain menuju Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta.
Usai acara peresmian, Presiden Jokowi beserta sejumlah menteri menjajal kereta Bandara Soekarno Hatta itu menuju ke Stasiun Sudirman Baru, di kawasan Sudirman, Jakarta.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menko Polhukam Wiranto, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Ketua Umum DPP PKB Muhaiman Iskandar, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Gubernur Banten Wahidin Halim.
Sementara mengenai kehadiran Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Presiden mengaku sengaja mengundang yang bersangkutan di acara peresmian. Alasannya, ia sudah lama tidak jumpa dengan keponakan Presiden Republik Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid.
"Ya saya lama dengan beliau tidak ketemu. Terus kemarin saya telepon, saya bilang ketemu di bandara saja sambil naik kereta bandara," ujar Jokowi kepada wartawan.
Jokowi mengaku bahwa pertemuannya dengan Cak Imin hanya membicarakan tentang kereta. Sementara mengenai adanya pembicaraan politik antara keduanya, termasuk kemungkinan keduanya bersanding di Pilpres 2019, Jokowi justru menunjuk Cak Imin untuk menjawabnya.
Ia hanya berkomentar singkat, "Bagus, bagus, bagus," ujar Jokowi.
Sementara itu, Cak Imin berterima kasih dirinya disebut sebagai Calon Wakil Presiden 2019 yang pas untuk mendampingi Joko Widodo. Kendati demikian, Cak Imin menegaskan ada langkah-langkah yang harus dilalui bagi dirinya untuk bisa 'nyalon' sebagai wapres.
"Jadi saya harus melampaui tiga forum. Forum Ulama atau istikharah, Forum Musyawarah Pimpinan Nasional yang seluruhnya dari pimpinan Partai PKB, dan Forum Konsultasi dengan NU. Itu nanti baru akan saya umumkan jika memang akan maju menjadi cawapres," ungkapnya saat itu.
Nama Cak Imin mencuat pada akhir tahun 2017 sebagia calon wakil presiden di arena Pilpres 2019. Dibanding Jenderal purnawirawan Gatot Nurmantyo, Muhaimin memiliki potensi lebih besar mendampingi Jokowi.
Cak Imin dinilai memenuhi syarat sebagai Cawapres lantaran memiliki basis massa dari golongan muslim yang kuat, serta didukung oleh partai. Berbeda dengan Jenderal Gatot yang dinilai hanya akan mendapat simpati dari sebagian pendukung Prabowo Subianto saja.