KRICOM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra dan Calon Gubernur Sulawesi Tenggara, Asrun sebagai tersangka penerima suap penerimaan barang dan jasa di Pemerintahan Kota Kendari. Keduanya, dicokok penyidik KPK dalam operasi tangkap tangan di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan menyebut, Adriatma telah meminta uang untuk dana politik Asrun, yang mencalonkan diri di Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara.
"Dinasti politik menjadi atensi KPK, karena kecenderungan untuk memiliki dan meraup kekayaan dari daerah yang dipimpinnya," ujarnya usai Konferensi pers yang dilakukan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (1/3/2018).
Diketahui, Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra (ADP) dan Calon Gubernur Sulawesi Tenggara, Asrun merupakan ayah dan anak.
Adriatma merupakan wali kota termuda di Indonesia sejak pertama kali dilantik pada 2017 lalu. Sedangkan, sang Ayah, Asrun merupakan Mantan Wali Kota Kendari dua periode selama 10 tahun sejak 2007 hingga 2017.
Adriatma dilantik pada 9 Oktober 2017. Jika dihitung, dia baru menjabat sebagai Wali Kota Kendari selama 140 hari atau sekitar empat bulan.
Ia juga diketahui menjabat sebagai menjadi Sekretaris Umum DPW PAN Provinsi Sulawesi Tenggara 2015-2020. Sebelumnya, ia pernah menjadi Ketua Barisan Muda Penegak Amanat Nasional 2012-2017.
Sementara Asrun yang maju di Pilgub Sulawesi Tenggara bersama pasangannya, Hugua di Pilkada 2018 diusung oleh PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKS, Gerindra.
"Permintaan dari Wali Kota Kendari untuk kepentingan biaya politik dari ASR (Asrun) Cagub di Sultra yang merupakan ayahnya. Ada permintaan ADR (Adriatma) untuk biaya politik yang semakin tinggi. KPK sudah berulang kali mengingatkan untuk tidak mengumpulkan dana untuk biaya politik," jelas Basaria.
Dinasti politik keluarga Asrun rupanya tidak hanya menyentuh ayah dan anak. Keluarga Asrun rupanya telah malang melintang di Pemerintahan Kendari maupun Sulawesi Tenggara.
Diketahui, paman Asrun, Surunuddin Dangga, 64 tahun adalah Bupati Konawe Selatan (2016-2021).
Sedangkan, istri Asrun, Sri Yastin adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Kota Kendari (2017-sekarang). Putra sulung Asrun dengan Sri Yastin, Asrizal Pratama Putra adalah Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Kendari sejak 2015 dan Ketua DPD PAN Kota Kendari sejak 2016.
Beralih ke adik Asrun, Hasria merupakan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Kabupaten Kota Kendari (2017-sekarang). Sementara adik Asrun lainnya, Askar Mahmud menjabat sebagai Kepala Bappeda Kota Kendari sejak 2013.